Pensiunan: Dwi Soejipto Memicu Ancaman Tsunami di Pertamina
"Seperti eSPeKaPe dalam rapat singkatnya mengurungkan niat demo dan memberi waktu 100 hari kinerjanya," ungkap Binsar.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendi Hutabarat mengungkapkan Dwi Soejipto tidak layak menjadi Direktur Utama yang baru.
Pasalnya secara latar belakang, Dwi tidak mengerti sama sekali bisnis di sektor hulu migas. "Akhirnya terjadilah ancaman tsunami di Pertamina, orang ahli semen dan beton serta berlatar akuntan," ujar Binsar di Jakarta, Minggu (30/11/2014).
Binsar akan memberi waktu Direktur Utama Pertamina Dwi Soejipto waktu untuk bekerja. Jika kinerjanya tidak sesuai harapan, eSPeKaPe akan melakukan demonstrasi.
"Seperti eSPeKaPe dalam rapat singkatnya mengurungkan niat demo dan memberi waktu 100 hari kinerjanya," ungkap Binsar.
Binsar memaparkan semangat menolak Dwi Soejipto sebagai Direktur Utama Pertamina saat ini memang sangat kuat.
Tapi setelah dipertimbangkan secara seksama eSPeKaPe menahan penolakan, dengan harapan pilihan presiden Jokowi atas Dwi Soejipto sesuai dengan yang diamanatkan.
"Mudah-mudahan pilihan Presiden Jokowi tidak meleset dan tetap konsisten untuk tunduk pada konstitusi, khususnya migas yang diamanatkan oleh Pasal 33 UUD 1945," kata Binsar.