Rini: Setoran Deviden BUMN Tak Tercapai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan setoran deviden 2014 tidak tercapai.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan setoran deviden 2014 tidak tercapai. Pada awalnya target deviden mencapai Rp 40 triliun, namun hingga kuartal akhir setoran seluruh BUMN untuk deviden negara hanya mencapai Rp 36,2 triliun.
"Kita kurang Rp 3,8 triliun, kita ada tekor karena banyak sekali BUMN yang merugi," ujar Rini di kantor Kementerian BUMN, Senin (1/12/2014).
Rini mengungkapkan bahwa setoran deviden paling sedikit karena ada beberapa perusahaan BUMN yang besar merugi. Rini menyebutkan PT Garuda Indonesia Airlines (Garuda) Tbk dan PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, adalah dua BUMN yang ruginya paling besar tahun ini.
"Tidak bisa mencapai target deviden, 40 triliun, tempat rugi paling besar Garuda dan Aneka Tambang," ujar Rini.
Mengenai target deviden 2015 belum diputuskan, pasalnya ada beberapa hal yang harus dibahas terkait program kerja presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun infrastruktur.
"Ada program BUMN, mendorong pembangunan infrastruktur. Beberapa BUMN butuh modal lebih besar, keuntungan diambil deviden," kata Rini.
Beberapa BUMN menurut Rini butuh modal lebih besar. Karena hal itu Rini berencana ingin mengurangi penyetoran dividen.
Bahkan Rini ingin memberikan dispensasi kepada beberapa BUMN yang merugi seperti Garuda, ANTAM, dan PLN, agar tidak perlu menyetor deviden di tahun depan.
"Garuda pengurangan deviden jadi kecil sangat mungkin. PLN sangat mungkin tidak memberikan deviden," kata Rini.