Produk Siap Minum Memiliki Kontribusi Paling Besar Untuk Konsumsi di Luar Rumah
Produk siap minum seperti kopi siap minum, minuman isotonik dan minuman energi mempunyai kontribusi volume paling besar untuk konsumsi di luar ruma
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel Indonesia pada 3 bulan terakhir pada daerah Urban Indonesia, produk siap minum (ready to drink product) seperti kopi siap minum, minuman isotonik dan minuman energi mempunyai kontribusi volume paling besar untuk konsumsi di luar rumah.
Hal ini diutarakan General Manager Kantar Worldpanel Indonesia Soon Lee Lim dalam hasil paparan riset terbarunya di Jakarta Senin ( 15/12/2014).
Kantar Worldpanel perusahaan riset terkemuka dalam bidang pengetahuan dan wawasan konsumen menemukan hal yang menarik pada pola konsumsi di luar rumah pada setiap kelompok umur. Dari sini kita bisa menemukan preferensi kategori yang berbeda- beda pada setiap kelompok berdasarkan nilai pasar (value). Pada kelompok anak usia di bawah 10 tahun, preferensi kategori kelompok ini adalah susu cair, biscuit, dan es krim yang mengkontribusikan sampai dengan 55% ke total grup tersebut.
Sementara Pada kelompok remaja usia 11-20 tahun, preferensi kategori kelompok ini adalah teh siap minum, biscuit, susu cair dan es krim yang mengkontribusikan sampai dengan 52% ke total grup tersebut.
kelompok dewasa usia 21-30 tahun, preferensi kategori kelompok ini adalah teh siap minum, jus siap minum, isotonik, dan biscuit yang mengkontribusikan sampai dengan 52% ke total grup tersebut
Sedang kelompok dewasa usia 31-45 tahun, preferensi kategori kelompok ini adalah teh siap minum, air minum kemasan, dan isotonic yang mengkontribusikan sampai dengan 48% ke total grup tersebut
Pada kelompok dewasa usia di atas 45 tahun, preferensi kategori kelompok ini adalah teh siap minum, air minum kemasan, dan isotonic yang mengkontribusikan sampai dengan 49% ke total grup tersebut.
Untuk terus menigkatkan pertumbuhan, strategi yang harus dilakukan untuk produk yang di konsumsi di luar dan di dalam rumah tentu saja berbeda. Sebagai contoh, untuk konsumsi di dalam rumah pada kategori biscuit, kemasan besar di atas 30 gram mengkontribusikan di atas 80% dari total konsumsi di dalam rumah.
Sedangkan kemasan yang lebih kecil (di bawah 30 gram) lebih banyak dikonsumsi di luar rumah (di atas 50% dari total konsumsi di luar rumah) karena lebih ringan dan mudah dibawa. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi di luar rumah lebih banyak dikontribusikan dari kemasan kecil dan mudah dibawa.
Nadya Ardianti, Account director Kantar Worldpanel Indonesia mengungkapkan hal yang bisa dilakukan oleh pemain FMCG didalam menentukan strategi pemasaran untuk produk- produk yang dikonsumsi di luar rumah bisa beragam. Misalnya untuk kategori yang mempunyai target pasar anak, seperti susu cair, es krim dan biskuit bisa menekankan terhadap informasi nutrisi terhadap ibu atau orang tua yang mempunyai peranan penting terhadap konsumsi anak.
Sedangkan untuk kategori yang target pasarnya adalah dewasa, selain harus memastikan tingkat ketersediaan produk tersebut, juga harus memastikan bahwa produknya akan dipilih oleh para konsumen, dikarenakan uang saku yang terbatas.
“Para pemain Fast Moving Consumer Good (FMCG) atau barang konsumen yang bergerak cepat kini harus dihadapkan pada kenyataan bahwa strategi pemasaran produk- produk yang biasa dikonsumsi di dalam rumah saja tidak cukup. Untuk terus berkembang, mereka juga dituntut untuk terus kreatif dalam memasarkan produk- produk yang dikonsumsi di luar rumah.” Kata Fanny Murhayati New Business Development Director Kantar Worldpanel Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.