Tanpa IT Canggih, Target Penerimaan Pajak 2015 Sulit Tercapai
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, menilai sistem teknologi informasi pada Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) masih lemah
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, menilai sistem teknologi informasi pada Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) masih lemah. Jika hal ini tetap dibiarkan, target penerimaan pajak pada 2015 diprediksi tidak akan tercapai.
"Tantangan kita ini IT, tidak mungkin target penerimaan pajak tahun depan bisa tercapai tanpa IT yang canggih," kata Mardiasmo, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Menurut Mardiasmo, yang juga menjabat sebagai Plt Direktur Jenderal Pajak, dengan sistem IT yang memadai maka segala transaksi yang mencurigakan akan terditeksi dengan cepat. Sehingga nantinya, akan menekan pengemplangan pajak.
"Misalnya ada jual beli mobil mewah, ini ketahuan nantinya dibeli siapa, rumahnya di mana, dan bayar pajaknya berapa dia nanti ketahuan, cocok enggak bayar pajaknya," ujarnya.
Sementara untuk pengembangan IT tersebut, Mardiasmo masih mengkaji lebih dalam terkait pendanaannya, bisa menggandeng perusahaan swasta atau menggunakan dana pemerintah sendiri.
"Tapi kalau capex sendiri kan, nanti perlu biaya perawatannya. Kemungkinan kita bisa outsourcing," ucap Mardiamo.
Diketahui, pemerintah dalam APBN 2015 menargetkan pemerimaan pajak sebesar Rp 1.201 triliun. Namun, estimasi realisasi tahun ini diperkirakan hanya Rp 1.000 triliun dari target Rp 1.072,3 triliun.