Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

LCC Bukan Berarti Mengabaikan Keselamatan Penumpang

Ignasius Jonan berencana menghapus tiket murah yang selama ini ditawarkan oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah

Editor: Sanusi
zoom-in LCC Bukan Berarti Mengabaikan Keselamatan Penumpang
Kompas Images/ Roderick Adrian Mozes
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan berencana menghapus tiket murah yang selama ini ditawarkan oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) dengan menandatangani peraturan tarif batas bawah yang baru.

Menurut dia, kebijakan tersebut diharapkan bisa membuat maskapai lebih peduli terhadap aspek keselamatan penumpangnya.

Tarif batas bawah yang baru itu mewajibkan maskapai menjual harga tiket minimal 40 persen dari tarif batas atas saat ini. "Makanya, saya sudah tanda tangan tarif batas bawah," ujar Jonan di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (6/1/2015).

Dengan keputusan tersebut, seolah Jonan merasa bahwa model bisnis LCC yang menekan segala pengeluaran seminimal mungkin juga akan mengancam unsur keselamatan. Benarkah ada korelasi antara harga tiket murah dan aspek keselamatan?

Head of Corporate Secretary & Communications Indonesia AirAsia Audrey P Petriny menekankan, model bisnis LCC bukan berarti mengorbankan keselamatan. Menurut dia, industri penerbangan itu sangat ketat terhadap peraturan, termasuk soal keselamatan dan keamanan.

"Ada standar keselamatan dan keamanan yang berlaku secara internasional yang harus dipenuhi oleh semua maskapai," ujar Audrey.

Jika peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati, maka, kata Audrey, izin terbang maskapai bisa dicabut.

Berita Rekomendasi

Hal senada disampaikan Andy Arisasmita, Ketua Umum Komunitas Penerbangan Indoflyer. Menurut dia, LCC hanyalah bagian dari strategi bisnis pemasaran. Hal itu tidak ada relasinya dengan keselamatan penerbangan.

"Highlight kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bahwa LCC berarti less cost for flight safety bisa dikatakan keliru," ujar Andy yang juga kapten pilot di maskapai LCC Citilink, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/1/2014).

Ia pun mengajak pihak-pihak yang meragukan komitmen maskapai LCC untuk memeriksa pelaksanaan pelatihanterhadap sumber daya manusianya (SDM) ataupun fasilitas pemeliharaan (maintenance) pesawatnya.

"Kami sebagai pilot juga memiliki standar keselamatan yang tinggi walaupun berkarier di perusahaan LCC karena taruhannya adalah nyawa," kata dia.

Andy menambahkan, pelatihan di maskapai LCC mempunyai standar yang tinggi. Ia menceritakan, jika seorang kapten tidak lulus tes kecakapan yang dilakukan di simulator secara berkala, maka otomatis ia akan dilarang terbang (grounded). Sementara itu, biaya untuk pelatihan di simulator tidak murah.

"Rata-rata 400 dollar AS per jam. Sekali masuk simulator, paketnya empat jam," kata Andy.

Soal perawatan pesawat pun, semua dilaksanakan sesuai maintenance manual dan MEL (minimum equipment list).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas