Kembangkan Bahan Baku Sido Muncul Lakukan Kerjasama Dengan Pertuni
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan Pertuni mengadakan pelatihan budidaya dan pengembangan bahan baku
Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Kebutuhan bahan baku untuk produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk lumayan cukup besar, namun sejauh ini kontribusi dari mitra kerja dalam hal ini kelompok petani baru dapat memenuhi sekitar 30 persen dari total kebutuhan. Sementara sisanya diperoleh dari pasar.
Guna membantu mengentaskan kemiskinan bagi para tunanetra khususnya bagi mereka yang tinggal di pedesaan biasanya masih memiliki lahan untuk bertani dan menambah pasokan bahan baku, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dan Persatuan Tunanetra Indonesia( Pertuni) mengadakan pelatihan budidaya dan pengembangan bahan baku dan tanaman Obat
Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat dan Direktur Venancia Sri Indrijati bersama Ketua Dewan Pembina Pertuni Mohamad Hasan dan Ketua Umum Pertuni Aria Indrawati di Sekretariat PB PASI Stadion Madya Senayan Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Kerjasama Sido Muncul dan Pertuni diprakarsai oleh Ketua Pembina Pertuni Mohamad Hasan yang lebih akrab dipanggil Bob Hasan akan dilakukan di pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk di jalan Soekarno- Hatta KM 28 Bergas, Klepu , Semarang.
Selanjutnya para anggota Pertuni yang sebagian besar berasal dari pedesaan akan melakukan budidaya penanaman obat di lahannya sendiri dengan pendampingan dari Sido Muncul dimana hasilnya nanti dapat dijual ke Sido Muncul yang langsung dikumpulkan dan dikordinasi oleh Pertuni.
Menurut Irwan Hidayat Tanaman yang dibudidayakan akan disesuaikan dengan kondisi daerah tempat tinggal anggota Pertuni dan kebutuhan bahan baku Sido Muncul. Selain itu, untuk budi daya tanaman obat bagi para anggota Pertuni, akan diberikan tanaman yang mudah untuk diketahui dari bau tanamam itu sendiri seperti kencur, jahe, sereh, kayu manis.
Pada kesempatan yang sama Irwan Hidayat mengatakan kemitraan yang dilakukan Sido Muncul dan Pertuni diharapkan dapat melatih dan membantu mereka para penyandang tunanetra dapat mandiri, mampu bertani dan menghasilkan uang untuk membantu kehidupan mereka.
Kerjasama ini kata Irwan merupakan bentuk kepedulian Sido Muncul dengan masyarakat sekitar agar tunanetra diberikan kesempatan yang sama seperti masyarakat pada umumnya, seperti program pemberdayaan Desa Rempah yang telah dilakukan Sido Muncul bagi masyarakat desa untuk memanfatkan dan memaksimalkan lahan yang sudah ada seperti lahan kosong, lahan tidak produktif atau lahan produktif yang memungkinkan tumpangsari dengan membudidayakan tanaman obat yang memiliki nilai ekonomi.
Sebagai gambaran menurut Kepala Bagian Budidaya Tanaman Obat PT Industri Jamu dan Farmasi Tbk Bambang Supartoko ,kebutuhan jahe dan kunyit cukup besar. Permintaan terbesar datang dari pabrik jamu. Sido Muncul misalnya, setiap bulannya membutuhkan 60 ton kunyit segar, 10 ton kunyit kering, 40 ton jahe segar, dan 10 ton jahe kering.