Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Basuki: Alokasikan Rp 8,2 T Bangun 300.000 Unit Rumah Tahun Ini

mengalokasikan Rp 8,2 triliun dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015, untuk membangun rumah tersebut

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Basuki: Alokasikan Rp 8,2 T Bangun 300.000 Unit Rumah Tahun Ini
(Tribunnews/Hendra Gunawan)
Ilustrasi perumahan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Sebanyak 300.000 unit rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MPR) rencanannya akan dibangun tahun ini kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.

Kata dia hal itu merupakan bagian dari program satu juta rumah yang ditargetkan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Kepada wartawan usai menghadiri rapat di kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015), Basuki mengatakan kementeriannya mengalokasikan Rp 8,2 triliun dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015, untuk membangun rumah tersebut.

Sebagian dari anggaran tersebut juga akan digunakan untuk membiayai program fasilitas likuiditas pemilikan perumahan (FLPP) pada 2015 sebesar Rp5,1 triliun. Anggaran tersebut telah masuk dalam anggaran BUN (Bendahara Umum Negara) Kementerian Keuangan.

"Itu bisa dipakai untuk subsidi uang muka dan subsidi bunga. Itu yang APBN," katanya.

Rumah yang ia maksud adalah rumah tapak serta rumah susun. Namun prioritas pemerintah kata dia saat ini adalah rumah susun. Rumah tersebut selain untuk MPR juga termasuk rumah khusus di perbatasan, rumah untuk tenaga medis di daerah terpencil, serta rumah untuk anggota TNI- Polri serta aparat pemerintah lainnya.

Berita Rekomendasi

"Untuk itu Diberi waktu dua minggu untuk menyampaikan pada beliau (Wakil Presiden) action plannya," ujar Basuki.

Dalam rangka merealisasikan program tersebut sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga dilibatkan, antara lain Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Bank Tabungan Negara (BTN), PT Perumnas (Persero), dan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS).

"Untuk modal kita tadi dibantu BTN, BPJS, kemudian kekuatan APBN. Sedangkan untuk Lahan bisa memakai lahan pemerintah, Jadi semua digerakkan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas