Harga BBM Turun, Belum Tentu Harga Pangan Ikut Turun
Namun, hal ini tidak serta merta harga komoditas pangan di pasar akan langsung turun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal pekan besok, mengalami penurunan. Namun, hal ini tidak serta merta harga komoditas pangan di pasar akan langsung turun.
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia, Ngadiran mengatakan, penurunan harga BBM memang mengurangi beban biaya transportasi pengirimam sembako, tetapi penjualan sembako bukan berpatokan dengan penurunan biaya transportasi saja melainkan ada faktor lainnya, seperti pembelian sembako dari pemasok.
"Kita pedagang pasar itu, kalau belinya naik, jualnya juga naik. Masa belinya naik, kita jualnya turun, kita tergantung yang miliki barang banyak," ujar Ngadiran kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/1/2015).
Untuk diketahui, harga jual premiun pada Senin besok turun Rp 1.000 menjadi Rp 6.600 per liter. Sedangkan, solar turun Rp 850 menjadi Rp 6.400 per liter.
Menurutnya, jika pemerintah menginginkan harga sembako tidak melonjak dengan tajam, maka diperlukan langkah penetapan harga. Misalnya, harga beras di patok Rp 7.000 per liter dan jika ternyata harga belinya dari pemasok mahal, maka pemerintah yang menutupi selisihnya.
"Kalau harga mahal, kan pedagang yang disalahkan. Kita juga engak mungkin belinya murah jualnya mahal, bisa pergi pelanggan. Jadi enaknya kalau pemerintah mau harga sembako murah, selisihnya ditanggung pemerintah," tuturnya.
Sementara mengenai harga cabai rawit merah dan harga daging sapi, kata Ngadiran, saat ini sudah mengalami penurunan. Harga cabai saat ini sudah di level Rp 40.000 per kilo dari harga tiga hari lalu sebesar Rp 70.000 per kilo.
Sedangkan, harga daging sapi kwalitas bagus dipatok Rp 98.000 ribu dan daging ayam sekitar Rp 24.000.