Suzuki Jatim Gencar Kampanye Motor Paling Irit
”Ini menyamai rekor yang sebelumnya dibuat di Sumatera,” lanjut mantan Regional Office Heads PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Jawa Barat tersebut.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar, di masa pemerintahan presiden Joko Widodo akan dikaji setiap dua pekan sekali.
Situasi harga yang berubah-ubah ini, menurut Regional Office Heads PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Jawa Timur, Aceng Umuludin, akan menguntungkan para pelaku otomotif, khususnya otomotif roda dua.
Menurut Aceng, harga BBM yang fluktuatif tidak akan terlalu berpengaruh buruk terhadap pangsa pasar sepeda motor. Sebaliknya, hal itu justru akan membuat pabrikan sepeda motor diuntungkan.
“Kami ambil sisi positif saja. Kalau BBM terus naik, orang akan mikir dua kali waktu mau beli mobil. Kalaupun mau naik angkot, tarifnya juga naik. Jadi orang akan beralih menggunakan sepeda motor yang irit bahan bakar. Kalau harga bbm turun, yang punya motor irit juga akan lebih berhemat lagi,” ujar Aceng di sela-sela gelaran uji irit Suzuki Address,kemarin.
Kebijakan harga bahan bakar yang ditetapkan pemerintah, membuat pabrikan asal Jepang tersebut kian gencar memasarkan motor-motor irit BBM.
Motor skutik Suzuki Address yang mereka jual di Indonesia mulai Oktober 2014 silam, mereka siapkan sebagai jagoan untuk membidik konsumen yang sensitif terhadap harga bahan bakar.
Karena itu PT SIS gencar mengadakan uji irit untuk mengetahui seberapa hemat motor dengan volume mesin 113 cc tersebut.
Terakhir, uji irit dilakukan di rute Malang-Surabaya dengan melibatkan sejumlah media dan komunitas motor.
Hasilnya, untuk menempuh jarak sejauh 97 kilometer, hanya dibutuhkan satu liter bensin.
”Ini menyamai rekor yang sebelumnya dibuat di Sumatera,” lanjut mantan Regional Office Heads PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Jawa Barat tersebut.
Suzuki Address yang diproduksi di Bekasi, diproyeksikan menjadi pengganti skutik terdahulunya, Suzuki Nex, yang produksinya mulai diturunkan secara signifikan, yakni dari 12.000 unit perbulan menjadi 3.000 hingga 4.000 unit perbulan.
”Di semester ini targetnya penjualan skutik sudah di-switch ke Address semua,” imbuhnya.
Penjualan Address juga diharapkan bisa berkontribusi terhadap penambahan pangsa pasar Suzuki di Jawa Timur, yakni dari empat persen menjadi enam persen.
Aceng mengakui, pada 2014 lalu persaingan yang cukup ketat membuat pangsa pasar Suzuki tergerus dari 8 persen di 2013 menjadi 4 persen di 2014.
Saat ini, volume penjualan sepeda motor di Jawa Timur mencapai sekitar 120 ribu unit perbulan.
Dengan target pangsa pasar sebesar enam persen, PT SIS mematok penjualan motor di Jatim, setiap bulan bisa mencapai 7.200 unit.
”Khusus untuk Suzuki Address, kami targetkan penjualannya bisa mencapai 1.500 unit perbulan. Saat ini penjualan kami memang masih didominisi motor sport. Suzuki Satria, mendominasi 40 persen penjualan kami,” tutur dia.
Untuk mendongkrak penjualan, PT SIS berencana menambah 30 pusat penjualan.
”Tahun ini kami sudah punya sekitar 200 outlet di seluruh Jatim,” pungkasnya.(ben)