Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bebaskan Visa untuk Lima Negara, Indonesia Bakal Kebanjiran Wisman

Arus wisatawan mancanegara (wisman) dari lima negara diperkirakan bisa deras masuk ke Indonesia

Penulis: Sanusi
zoom-in Bebaskan Visa untuk Lima Negara, Indonesia Bakal Kebanjiran Wisman
Tribunnews/Herudin
Wisatawan mancanegara (wisman) menikmati suasana di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (4/9/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arus wisatawan mancanegara (wisman) dari lima negara diperkirakan bisa deras masuk ke Indonesia jika kebijakan bebas visa diberlakukan pemerintah.

“Kalau bebas visa untuk lima negara dijalankan, itu bisa bikin heboh turis masuk ke Indonesia,” ungkap Direktur Garuda Indonesia, Arif Wibowo, Rabu (28/1/2015).

Seperti diketahui, saat ini Indonesia sudah memberlakukan bebas visa untuk 15 negara. Rencananya akan ada tambahan lima negara yakni Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Australia.

Menurut Arif, kampanye yang dilakukan Kementerian Pariwisata melalui country branding membantu Garuda untuk menarik penumpang karena posisinya sebagai flag carrier. “Ide Pak Arief Yahya dengan Wonderfull Indonesia sangat bagus. Terbukti, rute yang baru dibuka Beijing-Denpasar, rata-rata load factor mencapai 80 persen,” katanya.

Ditambahkannya, Garuda juga mengantisipasi lonjakan turis dari Tiongkok jika beleid bebas visa diberlakukan dengan menambah 9 kota di luar Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. “Citilink juga sudah beroperasi carter reguler Wuhan dan Chengdu,” katanya.

Duta Besar RI untuk Tiongkok, Soegeng Rahardjo, mendorong Garuda untuk membuka lebih banyak penerbangan langsung dari Tiongkok ke kota-kota destinasi wisata di tanah air sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dari pasar Tiongkok yang sangat besar.

Menurutnya, pasar wisatawan mancanegara dari Tiongkok yang tahun lalu mencapai 100 juta orang, diperkirakan akan naik sekitar 18 persen menjadi 120 juta orang pada tahun ini. "Targetnya tahun 2016 ada tiga juta wisman asal Tiongkok ke berbagai tujuan wisata Indonesia,” katanya.

Berita Rekomendasi

Diungkapkannya, pemerintah telah berupaya keras dalam negosiasi dengan pemerintah Tiongkok yang akhirnya membebaskan pajak bisnis lebih dari 10 persen dari penjualan, bagi Garuda Indonesia yang akan mulai berlaku tahun ini.

General Manager Garuda Indonesia Beijing Asa Perkasa mengatakan, jika memang tahun ini dapat terlaksana pembebasan pajak bisnis ini, maka bisnis Garuda akan semakin kompetitif, karena selama ini tiketnya menjadi lebih mahal, lebih dari 10 persen jika dibandingkan kompetitor.

Disebutkan, pada tahun lalu penerbangan langsung dari Beijing ke Indonesia hanya ada lima kali seminggu dengan tujuan Jakarta. Dengan penambahan rute Beijing-Denpasar pp maka jumlah penerbangan Garuda dari Beijing ke Indonesia menjadi 7 kali dalam seminggu. “Jadi jumlah seat yang disediakan naik 40 persen. Target kenaikan jumlah penumpang ya seperti itu," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan tujuan pembebasan visa adalah meningkatkan pelayanan.

“Ini bisa jadi cara cerdik untuk menambah jumlah wisman. Point lebih utama yang akan kita tingkatkan adalah customer service Jika seseorang mengurus visa saja sudah luar biasa rumit, maka dengan pembebasan visa dapat meningkatkan pelayanan pada konsumen. Jika mereka puas (dengan pelayanannya), pendapatan dengan sendirinya akan naik," kata pria yang akrab disapa AY itu.

Arief juga menuturkan negara-negara lain yang memberikan bebas visa ke negara pasar pariwisata, seperti yang dilakukan Malaysia dan Singapura, pertumbungan jumlah wisman pun tinggi.

Mengutip beberapa studi, AY menyebutkan penerapan bebas visa bisa meningkatkan wisman sebesar 5-25 persen. “Kelima negara tersebut menyumbang 54 persen dari jumlah wisman yang datang ke Indonesia,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas