Volvo Trucks Indonesia Fokus Garap Pasar Truk Untuk Tambang
Agen tunggal pemegang merek truk Volvo di tanah air itu masih akan fokus menggarap pasar truk untuk tambang.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Volvo Trucks Indonesia sepertinya tak melihat tren pelemahan harga komoditas pertambangan sebagai kendala. Agen tunggal pemegang merek truk Volvo di tanah air itu masih akan fokus menggarap pasar truk untuk tambang.
Perusahaan otomotif yang berbasis di Swedia itu meyakini kondisi harga komoditas pertambangan akan kembali mendaki. "Volvo Trucks berkomitmen di Indonesia untuk jangka panjang dan pasti pada jangka panjang akan ada perubahan kondisi," ujar Pierre Jean Verge-Salomon, Presiden Direktur Volvo Trucks Indonesia Kamis (29/1).
Harga komoditas pertambangan seperti batubara memang masih melemah. Mengintip Bloomberg, harga batubara di pasar Newcastle Coal Futures pada 28 Januari 2015 US$ 62,75 per metrik ton. Harga itu turun 23,75% dalam periode year on year. Pada 28 Januari 2014, harga batubara masih bertengger di level US$ 82,30 per metrik ton.
Optimisme Volvo Trucks juga terlihat dari targetnya mempertahankan pangsa pasar truk keluaran Eropa 30%. Perusahaan itu mengklaim saban tahun sudah mengempit pangsa pasar sebesar itu.
Kompetitor Volvo Trucks seperti Scania yang dipasarkan oleh PT United Tractors Tbk dan MAN Trucks yang dipasarkan oleh PT Duta Putera Sumatera, bagian dari Sun Motor Group. Kompetitor lain adalah Mercedes-Benz Indonesia yang menjual truk bermerek Mercedes-Benz.
Sayangnya, manajemen Volvo Trucks enggan menyebutkan volume dan penjualan tahun lalu. Tak terkecuali soal target penjualan tahun ini. "Kami tidak bisa bilang tapi tahun ini kami ingin tetap ada di posisi kami," elak Pierre.
Volvo Trucks hanya menyebutkan jika kontribusi penjualan truk untuk pertambangan tahun lalu 90%. Sisanya, 10% adalah kontribusi penjualan truk untuk sektor logistik, infrastruktur dan lainnya.
Vanda Kusumaningrum, Communication Manager Volvo Trucks Indonesia memprediksi porsi kontribusi penjualan jenis truk tahun ini akan berubah. Hanya, senada dengan Pierre, dia enggan membeberkan soal bidikan porsi kontribusi penjualan tersebut.
Yang pasti, Volvo Trucks membekali target kinerja tahun ini dengan kehadiran pusat distribusi sekaligus gudang spare part di Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahaan itu menggelontorkan biaya investasi pembangunan gudang hingga Rp 100 miliar.
Pusat distribusi yang sudah beroperasi sejak Oktober 2014 itu untuk memenuhi permintaan pelanggan di industri pertambangan. Volvo Trucks menyediakan 2.500 unit jenis suku cadang gudang itu.
Saat ini, Volvo Trucks masih menjual truk dalam wujud completly built up. Tanpa menyebutkan kepastian waktu, perusahaan itu berencana melokalisasi produksi truknya di Indonesia.
Tahun ini, Volvo Trucks tak berencana menambah produk baru. Perusahaan itu masih mengandalkan truk Volvo FH yang dikhususkan untuk industri pertambangan, kertas dan pulp. Ada pula Volvo FM 370 6x4 Tractor yang digunakan untuk mengangkut kargo melintasi Pulau Jawa.(KONTAN/Francisca Bertha Vistika)