Bulog Janji Harga Beras Akan Normal Dua Pekan Mendatang
Lely Pritasari, memastikan kelangkaan dan harga beras akan stabil dalam dua pekan ke depan.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Pelayanan Publik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Lely Pritasari, memastikan kelangkaan dan harga beras akan stabil dalam dua pekan ke depan.
Menurut Lely, pihaknya sudah mengirim satugan tugas (Satgas) untuk melakukan razia ke pasar-pasar.
"Mudah-mudahan, kita harapkan seperti itu. Kita akan upayakan paling tidak harga beras stabil di tingkat terjangkau oleh masyarakat. Kita akan tunggu dalam dua minggu ini," ujar Lely saat diskusi bertajuk 'harga beras tak wajar' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Lely sendiri mengaku sudah ada indikasi penurunan harga sekitar Rp 150 menyusul adanya operasi pasar yang dilakukan di pasar-pasar di DKI Jakarta. Untuk itu, Lely mengataan bahwa pihaknya telah memperpanjang operasi pasar ke tahap dua yang akan dimulai Senin pekan depan.
"Pantauan terakhir memang secara umum belum menunjukkan harga yang turun secara signifikan tapi kalau ditingkat eceran masih sepuluh ribu. Itu catatan secara nasional. Tapi memang di beberapa daerah macem-macem. Kalau di daerah produksi seperti Sulawesi Selatan itu lebih rendah dari itu," ujar Lely.
Lely mengklaim pihaknya memiliki cadangan beras untuk masyarakat miskin (raskin) yakni 1,4 juta ton. Namun, beras tersebut tidak bisa serta merta dikeluarkan lantaran harus melalui serangkaian administrasi semisal verfikasi rumah tangga penerima dan harus ada surat permintaan alokasi dari pemerintah daerah.
Beras raskin, kata Lely, dijual di harga Rp 7.400 untuk setiap kilogramnya.