Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Kalau Mati Lampu, Menteri ESDM Minta Jangan Salahkan PLN Saja

Dalam menyediakan listrik, Sudirman memaparkan bahwa PLN juga mengalami berbagai kendala.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kalau Mati Lampu, Menteri ESDM Minta Jangan Salahkan PLN Saja
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Suasana kawasan simpang Plaza Balikpapan di Jalan A Yani, Balikpapan yang gelap pada pukul 05.15 WITA akibat padamnya listrik, Selasa (18/6/2013) dini hari. Akibat cuaca buruk yang melanda kawasan Embalut, Tanjung Batu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Senin malam menyebabkan interkoneksi jaringan PLN yang melayani tiga kota di Kaltim terputus. Akibat kejadian ini, Kota Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara mengalami blackout atau pemadaman hingga lebih dari 18 jam sejak Senin (17/6/2013) pukul 23.30 hingga Selasa (18/6/2013) pukul 18.00. Hari ini Menteri ESDM bilang kalau mati lampu jangan cuma menyalahkan PLN tapi ada delapan institusi lain ikut bertanggungjawab jika mati lampu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memaparkan bahwa kekurangan listrik di sejumlah daerah tidak bisa disalahkan ke PT PLN (persero) saja. Sudirman menyebutkan delapan institusi juga harus ikut bertanggung jawab atas kekurangan listrik di dalam negeri.

"Kita tidak bisa mengatakan PLN menanggung akibat kekurangan listrik," ujar Sudirman di diskusi Energi Kita, Minggu (1/3/2015).

Dalam menyediakan listrik, Sudirman memaparkan bahwa PLN juga mengalami berbagai kendala. Mulai dari pengadaan lahan, hingga pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk membangun satu pembangkit listrik.

"Masalah tanah atau pembebeasan lahan memang sangat sulit," ungkap Sudirman.

Sudirman memaparkan dari dalam tubuh PLN sendiri masih mengalami kekurangan. Dalam hal ini dari 14 pengembang di PLN, yang mampu hanya empat.

"Kredibilitas pengembang teman PLN dan Dirjen Listrik bercerita ada 14, yang perform hanya empat, itu juga mengalami kerugian ketika listrik ditender belomba harga rendah tanpa berhitung lebih dalam," papar Sudirman.

Sudirman menambahkan tidak jaminan sebuah pengembang listrik memiliki nama terkenal. Pasalnya dalam realisasinya belum tentu baik.

Berita Rekomendasi

"Meskipun nama besar ada masalah. Masalah berikutnya kordinasi antar kementerian," kata Sudirman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas