Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Produksi Udang Ditarget 785.900 Ton

Target ini akan dicapai melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara arif dan berkelanjutan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Produksi Udang Ditarget 785.900 Ton
net

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ingin menjadikan Indonesia sebagai produsen udang terbesar di Asia dan bahkan di dunia. Untuk mencapai ambisi itu, pada tahun 2015 ini, KKP menargetkan produksi udang di Indonesia bisa mencapai 785.900 ton.

Target ini akan dicapai melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara arif dan berkelanjutan.

Salah satu langkah yang tengah dilakukan adalah mendorong peningkatan produksi udang di salah satu sentra produksi udang terbesar di Indonesia yakni tambak udang Bumi Dipasena, Provinsi Lampung.

Saat ini di tambak tersebut, kegiatan operasonal budaiaya udang telah berjalan secara mandiri dan petambak plamsa telah membentuk badan usaha koperasi. Tambak ini mampu memproduksi 20 ton hingga 30 ton udang per bulan.

"Dan saat ini, tambak udang Bumi Dipasena tengah berbenah untuk dipersiapkan menghadapi persaingan perdagangan udang global," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Rabu (4/3).

Susi bilang, pemerintah pusat akan mendorong peningkatkan kesejahteraan petambak dan masyarakat di sekitar daerah tambak udang.

Pemerintah juga telah membantu dalam meningkatkan produksi udang secara nasional. Untuk itu pemerintah akan terus mendukung petambak dalam melakukan optimalisasi produksi sesuai dengan kaidah budidaya udang yang dianjurkan.

Berita Rekomendasi

Selain itu menurut Susi, pelaksanaan usaha budidaya udang mandiri dapat berhasil dengan baik apabila semua pihak bersinergi mendukung dan berkerjasama untuk mewujudkannya.

Sehingga tujuan utama dalam rangka peningkatan produksi udang, kesejahteraan masyarakat pembudidaya dan penyerapan lapangan kerja serta lingkungan budidaya dapat dipertahankan secara lestari. (Noverius Laoli)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas