Pelabuhan Cilamaya Dipindahkan Tetap Berisiko Tabrak Pipa Gas Pertamina
Pemerintah berencana akan memindahkan lokasi pelabuhan Cilamaya ke arah barat sepanjang 2,9 km.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana akan memindahkan lokasi pelabuhan Cilamaya ke arah barat sepanjang 2,9 km. Tujuan utamanya agar kapal-kapal yang akan datang ke pelabuhan Cilamaya tidak akan mengganggu pipa gas milik Pertamina di lautan lepas Madura.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina menilai jalur pelayaran sebanyak 2,9 km masih sangat sempit untuk kapal. Pasalnya satu kapal untuk melakukan manuver membutuhkan jarak 0,5 km sampai 1 km.
"Memindahkan jarak pelabuhan Cilamaya Itu tidak signifikan," ujar Ali di Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Ali pun memaparkan bahwa sejak tahun lalu sudah banyak terjadi kecelakaan kapal di wilayah tersebut. Jika hal tersebut sampai menabrak pipa migas, bisa terbakar dan mempengaruhi semua pipa gas yang tersambung.
"Sudah existing yang jatuh dan tenggelam tahun lalu ada 54 kapal, itu baru kapal kecil," ungkap Ali.
Selain itu banyak kerugian yang diderita negara jika pelabuhan Cilamaya ditutup. Ali menyebutkan Pupuk Kujang bisa berhenti produksi karena dapat pasokan gas dari pipa migas. Ali menambahkan listrik di Jakarta juga berasal dari gas yang dihasilkan Pertamina Off Shore North West Java (ONWJ) di lautan lepas tersebut
"Suplai gas untuk kilang Balongan juga. Kalau ini terganggu, maka BBM juga terganggu," kata Ali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.