8 Orang Miskin Ini Kini Jadi Konglomerat Dunia
Sejumlah nama ini dulunya hidup susah, kini menjadi orang sukses berpenghasilan tinggi.
TRIBUNNEWS.COM - Bagi banyak orang, kehidupan sulit yang dilalui bisa menjadi tempaan untuk maju. Sejumlah nama ini dulunya hidup susah, kini menjadi orang sukses berpenghasilan tinggi. Berikut dicuplik dari BusinnessInsider.com:
Bos Starbucks Howard Schultz
Dulu ia tinggal di perumahan kaum miskin. Howard Schultz akhirnya berhasil mendapat beasiswa di Universitas Michigan Utara dan setelah lulus bekerja di Xerox. Tak lama setelahnya, ia mengambil alih kedai kopi Starbucks yang awalnya punya 60 gerai. Schultz kemudian diangkat menjadi CEO perusahaan itu pada tahun 1987 dan kini jaringan kedai kopi itu berjumlah 16.000 gerai di seluruh dunia.
Bintang TV AS Oprah Winfrey
Winfrey dilahirkan dalam sebuah keluarga miskin di Mississippi, tapi kondisi keuangan keluarga yang buruk tak menghentikan langkahnya mengambil pendidikan di Universitas Tennessee State lewat beasiswa. Ia kemudian menjadi pembawa acara TV pada usia 19 tahun. Pada tahun 1983, Winfrey pindah ke Chicago dan membawakan acara: "The Oprah Winfrey Show."
Ralph Lauren: Bermula dari Dasi
Ralph Lauren lulus SMA di Bronx, New York. Tetapi ia kemudian putus kuliah untuk bergabung dengan militer, lalu bekerja sebagai sales di perusahaan dasi. Kemudian ada yang menanyakan apakah ia bisa mendesain dasi. Dasinya terjual seharga 300 ribu dollar AS. Setahun kemudian ia membuka toko dasi sendiri: Polo.
Taktik Predator ala Pinault
Akibat kemiskinan, Francois Pinault berhenti kuliah pada tahun 1974. Namun sebagai pengusaha, Pinault dikenal punya taktik "predator". Yakni, membeli perusahaan-perusahaan kecil ketika pasar jatuh. Dimulai dari Kering (PPR), kini bisnisnya menjadi pemilik rumah-rumah mode ternama, termasuk Gucci. Usahanya diteruskan putranya.