JK: Mati Lampu Masih Terjadi Karena Kurangnya Cadangan Listrik
Saat ini pembangkit listrik di Indonesia memiliki kapasitas sekitar 54 ribu megawatt, dengan 10 persennya adalah cadangan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Salah satu penyebab kasus mati lampu masih terjadi adalah karena kurangnya pembangkit tenaga listrik kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Saat ini pembangkit listrik di Indonesia memiliki kapasitas sekitar 54 ribu megawatt, dengan 10 persennya adalah cadangan. Kata dia jumlah tersebut masih belum cukup.
Dalam sambutannya di acara Musyawarah Nasional (Munas), Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) yang digelar di kantor pusat PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2015), JK mengatakan idealnya cadangan listrik Indonesia mencapai 30 persen.
"Cadangan itu untuk service mesin, untuk kalau ada apa-apa. Kadang-kadang suatu daerah tidak ada (cadangan), begitu servis mesin mati lampu," katanya.
Di Singapura kata dia cadangannya mencapai 100 persen. Bila terjadi masalah pada salah satu pembangkit, maka tidak sulit bagi pembangkit cadangan untuk memasok listrik ke masyarakat di Singapura.
Dari 54 ribu megawat pasokan listrik yang ada di Indonesia, 32 ribu di antaranya dipasok dari pembangkit listrik milik PLN, dan sisanya dipasok dari Independent Power Producer (IPP). Rencanannya dalam sepuluh tahun ke depan, pemerintah akan membangun pembangkit tenaga listrik berkapasitas 70 ribu megawatt.
"Jadi memang ini harus besar-besaran. Membangun 35 megawatt dibutuhkan kira-kira antara Rp 400-500 triliun," jelasnya.
Selain membangun pembangkit tenaga listrik, Wapres mengatakan solusi lainnya untuk menghindari kirisi listrik, adalah penghematan. Kata dia Jepang pada tahun 1974, sukses lolos dari krisis energi dengan cara melakukan penghematan.