Dirut Mandiri: Merger Bank Syariah Terkendala NPL Tinggi
Budi Gunadi Sadikin menilai perbankan syariah BUMN perlu diperbaiki struktur industrinya terlebih dahulu
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
![Dirut Mandiri: Merger Bank Syariah Terkendala NPL Tinggi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140929_214702_bank-mandiri-luncurkan-layanan-mikro-mandiri-sejahtera.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Budi Gunadi Sadikin menilai perbankan syariah BUMN perlu diperbaiki struktur industrinya terlebih dahulu, baru bisa dilakukan merger.
Budi mengatakan, industri perbankan syariah pada tahun lalu tidak terlalu bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, diperlukan langkah perbaikan model bisnis, kondisi keuangannya, dan memperbanyak sumber daya manusia (SDM).
"Tahapannya menurut saya yang perlu dilakukan adalah perbaikan dari struktur industri perbankan syariah dulu, karena NPL (kredit bermasalah)-nya masih tinggi. Kalau tinggi dimerger itu enggak baik," tutur Budi.
Adapun kredit bermasalah untuk Bank Syariah Mandiri (BSM), kata Budi, saat ini masih tinggi yakni pada kisaran 5 persen. "Saya rasa yang gede-gede (bank syariah) juga segitu," ucapnya.
Namun, dirinya sepenuhnya menyerahkan kepada pemegang saham yakni Kementerian BUMN dalam menjalankan proses merger. "Kita tunggu saja kalau misalnya mereka sudah melihat pas waktunya dan kajiannya, kita jalan," kata Budi.
Seperti diketahui, Kementerian BUMN berencana melakukan penggabungan tiga bank syariah BUMN, di antaranya Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.