Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Pengamat Curiga Penyerahan Blok Mahakam untuk Pertamina Hanya Sandiwara

"Jangan-jangan pernyataan itu hanya "sandiwara", karena ada tekanan atau niat oknum-oknum tertentu untuk tetap memberi saham kepada Total dan Inpex."

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
zoom-in Pengamat Curiga Penyerahan Blok Mahakam untuk Pertamina Hanya Sandiwara
KOMPAS/SUBUR TJAHJONO
Anjungan Blok Mahakam di laut lepas Kalimantan Timur 

IRESS: Blok Mahakam Untuk Pertamina Hanya Sandiwara

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dinilai sedang bersandiwara karena belum juga menetapkan status pengelolaan Blok Mahakam yang kontraknya berakhir pada 31 Maret 2017. Sebelumnya, pemerintah berjanji membuat keputusan pada Februari 2015, segera setelah Pertamina menyampaikan proposal pengelolaan.

"Jangan-jangan pernyataan tersebut hanya "sandiwara", karena adanya tekanan atau niat oknum-oknum tertentu untuk tetap memberi saham kepada Total dan Inpex," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies Marwan Batubara dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Marwan memaparkan bahwa pemerintah menyatakan akan menyerahkan 100 persen Blok Mahakam kepada Pertamina(12/3/2015). Namun pernyataan tersebut belum juga dibuktikan dengan penerbitan keputusan, baik oleh Menteri ESDM atau Presiden RI.

 "Sehingga tentu saja rakyat menjadi ragu atas komitmen pemerintah untuk mendukung dan membesarkan perusahaan milik bangsa sendiri," ungkap Marwan.

Di sisi lain tersebar pula informasi bahwa komposisi pemilikan saham Blok Mahakam sejak 1 April 2015 adalah 51 persen Pertamina, 30 persen Total dan 19 Daerah (11/3/2015). Tanpa didukung dokumen penetapan pemerintah, Marwan menilai pembagian pengelolaan antara Pertamina dan Pemerintah Daerah tidak akan berjalan sesuai kesepakatan.

Berita Rekomendasi

"Dengan lambatnya penerbitan surat keputusan dari pemerintah, bisa saja berita tentang komposisi saham tersebut memang tidak benar adanya," terang Marwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas