Politikus Hanura: Pertamina Jangan Tersinggung Jika Belum Mampu Kelola Blok Mahakam
"Pertamina jangan tersinggung jika belum mampu bekerja sendirian. Mari kita dorong agar Pertamina makin maju," ungkap Dewi.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Hanura Dewi Yasin Limpo meragukan kemampuan Pertamina mengelola Blok Mahakam 100 persen. Ia menyarankan Pertamina menggandeng operator Total E&P Indonesie untuk mengelola Blok Mahakam.
"Sebaiknya Pertamina bekerja sama dengan operator lama," ujar Dewi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Anggota Komisi VII DPR RI itu menambahkan, Total E&P Indonesie sudah memiliki kemampuan teknologi canggih melakukan lifting migas di Blok Mahakam. Apalagi pengalaman mereka sudah 50 tahun menggarap Blok Mahakam.
Selain Total E&P Indonesia, ada juga pihak lain yang mengelola Blok Mahakam yakni Inpex. Namun Dewi menilai Inpex tidak perlu diajak oleh Pertamina. "Karena Inpex bukan operator," ungkap Dewi.
Dewi membantah meremehkan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam sehingga perlu partner berpengalaman. "Tidak berarti kita meragukan kemampuan Pertamina, tetapi Pertamina perlu mempelajari kultur perusahaan minyak modern," papar Dewi.
Ia yakin Pertamina tak akan kehilangan harga diri bekerja sama dengan Total E&P Indonesie. Justru kerjasama keduanya bisa semakin maju. "Pertamina jangan tersinggung jika belum mampu bekerja sendirian. Mari kita dorong agar Pertamina makin maju," ungkap Dewi.
PT Pertamina sudah menyerahkan proposal kepada pemerintah melalui Kementerian ESDM terkait pengoperasian Blok Mahakam. Hingga kini Menteri ESDM Sudirman Said belum memutuskan porsi pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina.