Operasi SAR AirAsia QZ8501 Resmi Ditutup
Badan SAR Nasional (Basarnas) pada 18 Maret 2015 yang lalu telah mengumumkan penarikan kapal SAR
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Badan SAR Nasional (Basarnas) pada 18 Maret 2015 yang lalu telah mengumumkan penarikan kapal SAR dan penyelam kembali ke basis operasi. Dengan demikian, operasi SAR QZ 8501 lanjutan yang berlangsung selama tujuh hari resmi berakhir.
Adapun selama periode tujuh hari tersebut, Basarnas kembali menemukan tiga jenazah yang diduga sebagai penumpang QZ 8501 dari dasar laut Selat Karimata. Ketiga jenazah yang ditemukan pada 14 Maret 2015 saat ini masih menjalani proses identifikasi di RS Bhayangkara, Surabaya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kemarin (19/3) kembali mengidentifikasi satu penumpang yaitu Sharon Michelle Ang (wanita, WNI) sehingga total jumlah penumpang yang telah teridentifikasi menjadi 97 penumpang.
“Atas nama keluarga besar AirAsia, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Basarnas, DVI Polri, dan seluruh tim yang telah terlibat atas dukungan tak terhingga selama operasi pencarian berlangsung. Dua setengah bulan terakhir ini merupakan masa-masa tersulit bagi kami. Kami berterima kasih atas dukungan, semangat dan kasih sayang yang diberikan kepada kami dalam mendampingi serta mendukung seluruh keluarga penumpang QZ 8501,” kata Tony Fernandes, CEO Grup AirAsia, dalam keterangan tertulis, Jumat (20/3/2015).
Sunu Widyatmoko, Presiden Direktur AirAsia Indonesia, menambahkan crisis center AirAsia yang berada di ruang Mahameru, Mapolda Jawa Timur secara resmi ditutup hari ini. AirAsia telah mengaktifkan pusat informasi bagi keluarga dan kerabat yang hendak memperoleh bantuan terkait pengurusan administrasi legal maupun informasi mengenai perkembangan hasil identifikasi.
Sehubungan dengan penutupan operasi SAR, AirAsia dan Basarnas mengundang keluarga dan kerabat QZ 8501 untuk mengikuti perjalanan sehari ke Pangkalan Bun dan Selat Karimata pada Minggu (22/3/2015) dan melakukan tabur bunga di laut untuk mengenang seluruh penumpang dan kru QZ 8501.
"Doa dan harapan kami terus menyertai keluarga dan kerabat penumpang QZ 8501," ujar Tony Fernandes.