Medco Buat Program Pertanian Organik di Empat Provinsi
PT Medco saat ini menggarap program pertanian organik dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pengolahan tanah serta pembuatan pupuk organik
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Medco saat ini menggarap program pertanian organik dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pengolahan tanah serta pembuatan pupuk organik secara mandiri berbahan dasar kotoran hewan, limbah rumah tangga dan tanaman.
Selain itu, Perusahaan juga mengadakan sekolah lapangan untuk mendampingi petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman selama satu musim tanam.
"Tujuan bisnis kami adalah menyediakan sumber daya energi bagi masyarakat secara berkelanjutan," ujar Direktur Produksi Medco E&P Hartono Nugroho, Kamis (26/3/2015).
Kegiatan di Kabupaten Lahat merupakan perluasan dari program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan sejak tahun 2008 di wilayah operasional Perusahaan di 4 provinsi yakni Aceh, Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Utara.
Metode ini telah diterapkan di 250 hektare lahan dengan keterlibatan 400 petani dan berhasil menaikkan panen padi organik dari rata-rata 3 ton per hektar dengan cara konvensional menjadi hampir 8 ton per hektar dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup dan pelestariannya.
"Kami yakin, tujuan tersebut dapat dicapai dengan menciptakan sinergi antara keberlanjutan usaha dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan serta kearifan lokal di wilayah sekitar operasi," ungkap Hartono.
Dilihat dari sisi lingkungan, program pertanian organik dapat memulihkan ekosistem dan mengurangi emisi karbondioksida sehingga dapat pula menurunkan efek pemanasan global. Selain itu, metode ini juga membangkitkan semangat gotong royong dan budaya swadaya dari mulai proses tanam, penggunaan Mikro-Organisme Lokal (MOL), pengendali hama nabati sampai siap panen.
Keuntungan lainnya adalah mengurangi subsidi pupuk kimia yang dalam APBN 2015 sebesar Rp 35,7 triliun."Keberhasilan program pertanian organik ini dapat dicapai berkat dukungan petani, masyarakat, aparat pemerintahan, termasuk pemerintah daerah yang bersemangat melakukan pembangunan pertanian berkelanjutan,” papar Hartono.