TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sri Adiningsih menyebut utang pemerintah masih tergolong aman.

Pasalnya utang Indonesia yang sebesar sekitar Rp2.702,29 triliun masih sekitar 30 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

"Utang pemerintah secara umum kan kalau kita lihat sebenarnya masih cukup aman, bahkan tergantung kurs-nya, bisa di bawah 30 persen," kata Sri Adiningsih di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2015).

Ia mengingatkan banyak negara yang perbandingan utang dan PDBnya jauh lebih tinggi dari Indonesia, oleh karena itu utang pemerintah masih bisa dikatakan cukup aman.

Namun demikian pemerintah perlu mewaspadai dana portofolio yang nilainya besar, atau pun juga utang swasta yang khususnya yang jangka pendek.

Selain itu normalisasi suku bunga di Amerika Serikat akibat dampak terus membaiknya ekonomi negara adi daya itu, tentunya akan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Hal itu perlu diwaspadai otoritas ekonomi Indonesia, dan diantisipasi.

"Tentu saja itu hanya masalah waktu untuk dilakukan itu berdampak pada stabilitas ekonomi, dan sistem keuangan kita menjadi minimal,"ujarnya.

Sri Adiningsih mengaku yakin, ekonomi Indonesia masih berpotensi untuk berkembang pesat.

Kata dia pemerintah tengah melakukan reformasi ekonomi, dan berencana berinvestasi besar-besaran pada infrastruktur.

"Pemerintah telah berani melakukan perubahan, dimana APBN kita sekarang sebenarnya lebih sehat, diperuntukkan untuk mengatasi masalah-masalah yang kita hadapi," kata Sri.