Pelemahan Rupiah Untungkan Bukit Asam
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, ternyata membuat untung perusahaan pelat merah
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, ternyata membuat untung perusahaan pelat merah di sektor pertambangan yakni PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA).
Rupiah belakangan ini terus mengalami pelemahan, bahkan beberapa waktu lalu sempat menembus level Rp 13.200 per dolar AS. Namun, adanya intervensi dari Bank Indonesia, rupiah berangsur menguat tapi masih di level Rp 13.000 per dolar AS.
"PTBA diuntungkan double karena biaya kita 85 persen di dalam rupiah dan penerimaan sekitar 60-66 persen dalam bentuk dolar AS, jadi positif kalau ada pelemahan," kata Direktur Utama PT Bukit Asam, Milawarman, Jakarta, Senin (30/3/2015).
Milawarman menjelaskan, sebagian besar produksi batubara perseroan di ekspor dan dijual dalam bentuk dolar AS. Akan tetapi, biaya produksi dalam pertambangan menggunakan rupiah. Alhasil, perseroan mendulang keuntungan dari penjualan tersebut.
"Pelemahan mata uang lokal menguntukan bagi produsen yang porsinya ekspor lebih banyak," ucap Milawarman.
Tercatat, kurs tengah Bank Indonesia saat ini, rupiah melemah 22 poin menjadi Rp 13.086 dari posisi hari sebelumnya 13.064 per dolar AS. Sementara data Bloomberg sore ini, rupiah di level Rp 13.075 per dolar AS.