Menhub Protes Tony Fernandes
"Saya menyesalkan klaim sepihak Tony Fernandes yang tidak berdasar tersebut," ujar Hadi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menyesalkan pernyataan Bos AirAsia Tony Fernandes di Istana Negera, Kamis (2/4/2015).
Melalui Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid, Jonan menyampaikan bahwa pernyataan Tony yang menyebut pertemuan tertutup bersama Presiden Jokowi, Menteri Pariwisata Arif Yahya, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kemarin membahas soal pembukaan kembali penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura adalah tidak benar.
"Saya menyesalkan klaim sepihak Tony Fernandes yang tidak berdasar tersebut," ujar Hadi kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (3/4/2015).
Menurut Hadi, Menhub Jonan tidak pernah membicarakan pembukaan kembali penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura bersama Tony dan Presiden Jokowi.
Terkait pertemuan di istana kemarin, Hadi mengatakan bahwa Menhub Jonan hanya berpapasan bertemu Tony di halaman istana dan itupun tidak membahas apapun.
"Presiden Joko Widodo juga tidak membahas atau menyampaikan apa pun terkait dengan AirAsia," kata Hadi.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa Menhub Jonan tidak pernah bergeming soal pembukaan kembali rute penerbangan Surabaya-Singapura milik AirAsia yang dibekukan pasca kecelakaan QZ 8501 akhir Desember 2014 lalu.
Jonan kata Hadi, tetap akan menunggu hasil final penyelidikan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) yang diharapkan bisa diumumkan pertengahan tahun ini sebelum memutuskan akan membuka kembali rute penerbangan tersebut bagi AirAsia atau tidak.
Sebelumnya, CEO AirAsia Tony Fernandes memberikan sinyal bahwa pembekuan itu akan segera berakhir.
Kepada media di Istana negara, Tony menyebut sudah didiskusikan pembukaan rute tersebut bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di kantor presiden kemarin.
"Kami membahas itu (pembekuan rute). Menteri Pariwisata mengatakan turisme di Surabaya turun 15 persen sejak AirAsia tidak terbang di rute itu," kata Tony usai pertemuan tertutup itu.
Tony menyebutkan selama ini rute penerbangan dari Medan dan Surabaya menjadi rute yang cukup padat. Maka dari itu, saat pembekuan dilakukan pemerintah Indonesia pasca insiden jatuhnya QZ8501, pariwisata di Surabaya pun kena dampak.
Penulis: Yoga Sukmana
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.