TelkomMetra Targetkan Pendapatan Rp 7,2 Triliun
TelkomMetra membidik pendapatan usaha sepanjang 2015 sebesar Rp 7,286 triliun
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TelkomMetra membidik pendapatan usaha sepanjang 2015 sebesar Rp 7,286 triliun atau tumbuh 25 persen dibandingkan 2014 sebesar Rp 5,827 triliun.
“Kita berhasil membuat 15 dari 25 portofolio yang dikelola menghasilkan pendapatan yang siginifikan, bahkan 8 portofolio itu menjadi pemimpin di masing-masing pasar yang digelutinya,” ungkap CFO TelkomMetra, Otong Iip di Jakarta, Senin (13/4/2015).
TelkomMetra adalah andalan Telkom menjadi investment company, baik dengan aksi akuisisi atau membuat perusahaan patungan bergerak di bidang informasi, media, dan edutainment.
Anak usaha dari TelkomMetra diantaranya Metrasat, TelkomSigma, Finnet, AdMedika, Infomedia, MetraPlasa, Metranet, Mdmedia, Melon, Pins, dan Patrakom.
Terbaru, pada 2014 TelkomMetra menandatangani perjanjian pemegang saham dengan Telstra Holding Singapore Pte Ltd. Perjanjian tersebut untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT TeltraNet Aplikasi Solusi (Teltranet) yang bergerak di bidang aplikasi solusi berbasis cloud computing.
Telstra Holding Singapore Pte Ltd merupakan anak usaha dari perusahaan telekomunikasi asal Australia, yakni Telstra Corporation Limited. TelkomMetra memiliki 51 persen saham Teltranet, sisanya 49 persen dimiliki oleh Telstra. Nilai kepemilikan 51 persen saham yang dikuasai TelkomMetra setara US$ 4,29 juta dari total 8,43 juta dolar AS modal saham ditempatkan.
Pada 2014, pendapatan dari TelkomMetra sebesar Rp 5,827 triliun naik 35 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 4,32 triliun dengan EBITDA Rp 634 miliar.
“Sejauh ini anak-anak usaha yang masuk blue chip di pasar adalah Finnet, admedika, Melon, TelkomSigma, dan infomedia,” paparnya.
Diungkapkannya, perseroan sudah menyiapkan belanja modal dalam jumlah tertentu untuk pengembangan bisnis organik dan akuisisi untuk mendukung pertumbuhan anorganik.
“Kami juga ada Metra Digital Investama yang berfungsi sebagai Corporate Venture Capital (CVC) untuk Telkom Group. Itu nanti main di start up company,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam info memo laporan keuangan 2014, Telkom mengalami kenaikan di bisnis data, internet dan layanan IT (termasuk SMS) sebesar 24 persen dibandingkan periode sama tahun 2013 menjadi Rp 24,1 triliun.
Salah satu pendorong pertumbuhan itu adalah berjalan mulusnya strategi transfromasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment, dan Services.
Analis Indo Premier Securities Chandra Parasribu dalam risetnya menyatakan bisnis data memang mulai menjadi salah satu penyokong pendapatan dari Telkom.