TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah hingga saat ini belum ingin menggunakan nuklir sebagai sumber energi. Pasalnya masih banyak energi baru terbarukan yang masih bisa dikembangkan di dalam negeri.

Mantan Menteri Pertambangan dan Energi, Subroto, menilai pemerintah sudah tertarik mengembangkan energi nuklir, karena potensinya bisa membantu rasio elektrifikasi. Namun energi nuklir dijadikan opsi terakhir untuk dipakai saat ini.

"Kita tertarik untuk pembangunan nuklir, jika tidak ada sumber energi lainnya," ujar Subroto, Kamis (16/4/2015).

Subroto memaparkan energi nuklir masih dinilai berbahaya karena radiasi dari limbah yang dihasilkan. "Masalahnya nuklir itu ada limbahnya," ungkap Subroto.

Subroto berharap pemerintah bisa mencari jalan keluar terkait limbah dari energi nuklir. Jika hasil pembuangan nuklir tidak membahayakan lingkungan dan manusia, pemerintah pasti mempunyai pertimbangan yang baik menggunakan energi nuklir.

"Dicari jalan keluarnya agar tidak berdampak pada lingkungan," ungkap Subroto.

Untuk saat ini pemerintah, menurut Subroto sebaiknya mengelola energi nabati. Karena masih banyak sumber daya alam yang belum digarap di dalam negeri. "Indonesia sekarang harus mengelola energi nabati sebelum nuklir," papar Subroto.