Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Rakyat Indonesia (BRI) memang fokus di pemberdayaan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Namun menurut Komisaris Utama BRI, Mustafa Abubakar, bukan berarti bak plat merah itu tidak menyentuh sektor infrastruktur, yang butuh pendandaan kakap.

Kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2015), Mustafa Abubakar mengatakan 80 persen sumber daya BRI tetap akan fokus di UMKM, dan sisanya akan difokuskan ke pendanaan program infrastruktur, yang punya efek multiplier besar.

"Jadi dengan demikian bisa menggenjot (target) yang besar, tapi harus besar pengaruhnya pada perkembangan (usaha) yang kecil," katanya.

Ia menyebutkan saat ini BRI sudah berkomitmen mendukung PLN untuk program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Pendanaan itu dilakukan atas kerjasama BRI, BNI serta bank Mandiri.

Uang yang akan disalurkan ke PLN itu slaah satunya akan digunakn PLN untuk membiayai Independent Power Plan (IPP), dan instalasi IPP itu tentunya menyerap kartawan dalam jumlah banyak.

Selain mendukung program listrik, BRI juga tengah menyusun rencana kerjasama dalam pembangunan infrastruktur jalan, yang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

"Kalau jalan dibangun berapa banyak kesempatan kerja itu.
kita bisa sindikasi dengan bank pemerintah atau malah dengan bank swasta," tandasnya.