Ari Soemarno: Tinggal Impor, Pertamina Bisa Hasilkan BBM RON 95
Pertamina bisa menghasilkan BBM berkadar Researce Octane Number (RON) 95 hingga RON 98 hanya dengan mengimpor.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Ari Soemarno, mengungkapkan Pertamina bisa menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) berkadar Researce Octane Number (RON) 95 hingga RON 98 hanya dengan mengimpor.
"RON 95 sampai 98 juga bisa, ya kita RON 88 aja impor, tinggal impor saja," ujar Ari, Selasa (21/4/2015) malam.
Menurut Ari, BBM produk baru bernama Pertalite mudah dibuat. Namun kandungannya tetap mengambil dari bahan impor yakni RON 92, yang saat ini masih sulit diproduksi di dalam negeri.
"RON 90 Campur Ron 88 dengan oktan tinggi RON 92," jelas Ari.
Ari memaparkan selama kilang di dalam negeri milik Pertamina tidak bisa memproduksi, otomatis negara akan terus mengimpor BBM. Mengingat konsumsi BBM di dalam negeri sudah mencapai 1,4 juta liter sehari.
"Sekarang RON 88 aja sudah impor, kilang aja nggak bisa menghasilkan RON 88," papar Ari.
Seperti diketahui, Pertamina telah merilis Pertalite pekan lalu. Pertalite adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) berkadar Researce Octane Number (RON) 90. BBM jenis baru ini akan mulai didistribusikan pada Mei mendatang.
Penyaluran Pertalite akan dimanfaatkan Pertamina sebagai peralihan konsumsi BBM kadar RON 88 atau premium. Meski penyaluran premium tak dihentikan, Pertamina akan membatasi pasokan bensin di wilayah tertentu.
Vice President Fuel Marketing Pertamina, Muhammad Iskandar bilang, harga Pertalite berada di range harga jual Premium dan Pertamax, yakni Rp 8.000-Rp 8.300 per liter.
Catatan saja, harga bensin di luar Jawa, Madura, dan Bali Rp 7.300 per liter. Sementara harga premium di Jawa, Madura dan Bali Rp 7.400 per liter. Sedangkan harga Pertamax saat ini Rp 8.600 per liter.