Gelar Program Perempuan Hebat, Perempuan Mandiri, Saratoga Latih Wanita Berwirausaha
Pemilihan bisnis kuliner dalam program ini juga didasari oleh tingginya pertumbuhan bisnis di sektor tersebut
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk meluncurkan program pemberdayaan perempuan bertajuk “Perempuan Hebat, Perempuan Mandiri”. Dalam kegiatan ini Saratoga menggandeng perusahaan penyedia produk dan jasa untuk bisnis kuliner Unilever Food Solutions (UFS) dan Yayasan Sosial Mien R.Uno Foundation (MRUF).
Melalui program “Perempuan Hebat, Perempuan Mandiri”, sebanyak 80 perempuan Indonesia akan diberikan serangkaian pelatihan mengenai konsep wirausaha dan edukasi keuangan untuk dapat diaplikasikan di sektor kuliner.
Pada tahap awal, kegiatan ini akan diselenggarakan di Senayan Golf Driving Range dengan peserta perempuan berusia 17 – 40 tahun yang merupakan warga Gandaria, Ciputat, Bogor dan Tanah Abang. Ke depan, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak perempuan di berbagai wilayah di Indonesia.
Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Sandiaga S. Uno menjelaskan program “Perempuan Hebat, Perempuan Mandiri” merupakan inisiatif dari Saratoga untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai kewirausahaan dan pengelolaan keuangan dalam menjalankan bisnis.
Dengan demikian diharapkan mampu memperkuat posisi perempuan dalam perbaikan kesejahteraan keluarga seiring meningkatnya literasi keuangan perempuan.
Program ini juga untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam perekonomian, khususnya di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, sekitar 60 persen UMKM di Indonesia dimotori oleh kaum perempuan.
Pemilihan bisnis kuliner dalam program ini juga didasari oleh tingginya pertumbuhan bisnis di sektor tersebut. Dengan jumlah populasi yang terus bertambah dan daya beli konsumen yang semakin menguat, kuliner telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Setiap tahun, potensi bisnis ini semakin jumbo. Kementerian Pariwisata mencatat, pada tahun 2013 sektor kuliner memberikan kontribusi nilai tambah bruto sebesar Rp 208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 4,5% pada tahun 2012-2013.