BKPM Dukung BKPMD Sulsel Gelar Gebyar Perizinan
Franky Sibarani menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap langkah BKPMD Sulawesi Selatan menggelar Gebyar Perizinan Gratis
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Gusti Sawabi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap langkah Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulawesi Selatan menggelar Gebyar Perizinan Gratis. Menurut Franky, langkah BKPMD Sulsel tersebut dapat mendorong geliat investasi di daerah tersebut.
“Inisiatif ini kiranya dapat dipertahankan dan menjadi rule model bagi daerah lain untuk meningkatkan geliat investasi dalam upaya menggerakkan perekonomian,” kata Franky, Jumat (8/5/2015).
Franky Sibarani juga mengapresiasi langkah BKPMD Sulawesi Selatan yang sudah berhasil mengintegrasikan perizinan investasi dengan seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Menurutnya, pengintegrasian layanan perizinan investasi provinsi dan kabupaten/kota merupakan langkah yang sangat maju dalam reformasi struktural di bidang investasi.
“Ke depan, investor untuk mengurus perizinan hanya perlu datang ke tiga tempat yaitu PTSP Pusat di BKPM, PTSP Provinsi dan PTSP Kabupaten/Kota," tambah Franky.
Seperti diberitakan, BKPMD Sulawesi Selatan menggelar gebyar perizinan gratis melibatkan seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Dalam event tersebut, investor yang berminat menanamkan modalnya di Sulawesi Selatan dapat melakukan pengurusan sejumlah izin uzaha, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan HO atau Izin gangguan.
Dalam catatan BKPM, realisasi investasi di Provinsi Sulawesi Selatan pada periode Januari-Maret (Triwulan I) 2015 sebesar Rp 69,6 Miliar untuk PMDN dan 41,7 Juta dollar ASuntuk PMA. Sementara itu, rasio investasi Sulawesi Selatan periode 2005-2014 sebesar 47,03 persen yang terdiri
dari rencana investasi sebesar 4,47 Miliar dollar AS dan realisasi investasi sebesar 2,10 Miliar dollar AS.