Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sentra Komputer Harco Mulai Sepi Pembeli

Akan tetapi, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, pemandangan tersebut sudah berangsung-angsur menghilang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sentra Komputer Harco Mulai Sepi Pembeli
HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masih segar di ingatan, pusat perbelanjaan komputer di berbagai daerah Indonesia padat dikunjungi pembeli. Tidak hanya didatangi orang yang ingin membeli atau merakit perangkat komputer, banyak juga yang hanya sekadar ingin melihat perkembangan baru di industri tersebut.

Akan tetapi, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, pemandangan tersebut sudah berangsung-angsur menghilang. Tempat yang biasanya penuh sepanjang pekan, terlihat mulai sepi pengunjung.

Bukannya apa-apa, industri komputer memang dinilai oleh beberapa lembaga sedang lesu-lesunya, mulai tergantikan produk smartphone dan tablet.

Lihat saja Harco Mangga Dua. Tempat penjualan komputer yang diklaim sebagai salah satu yang terbesar di dunia ini saja, menurut pantauan KompasTekno, memang terlihat sedikit sepi.

Memang terlihat masih cukup banyak orang, sekitar 5 sampai 7 orang yang berjalan dalam satu lorong toko. Namun, tidak sesesak dulu.

Tidak adil memang, pengamatan ini dilakukan saat pertengahan minggu, saat konsumen masih banyak menghabiskan waktu di tempat kerja, bukan di pusat perbelanjaan.

Akan tetapi, menurut ‎Eddie Lieferdian Hasan, Wakil Ketua Harco Mangga Dua Computer Center (HMCC), pusat perbelanjaan tersebut memang mengalami penurunan pengunjung yang cukup tajam dalam beberapa bulan belakang.

Berita Rekomendasi

"Meski begitu hari Sabtu dan Minggu, pengunjung masih sedikit lebih ramai dari hari biasa," ujar Eddie.

Menurut Eddie, saat ini bisnis penjualan komputer yang ada di Harco Mangga Dua sudah mulai mengalami perubahan. Salah satunya, toko penjual komputer "jangkrik" atau rakitan sudah mulai memutuskan untuk menjual "komputer jadi" buatan vendor.

Pertama, masih menurut Eddie, disebabkan karena komponen PC yang dianggapnya sudah "mentok". Komponen yang ada sudah memenuhi kebutuhan harian sehingga konsumen memutuskan untuk lebih memilih produk PC jadi.

"Kalau ada yang mau merakit komputer, paling gamer," ujarnya.

Kedua, jumlah permintaan PC rakitan yang semakin menurun.

"Dulu, di toko saya, bisa merakit hingga 200 PC desktop dalam satu bulan. Kini, paling 10 unit," ujar pria yang juga memiliki satu toko di Harco Mangga Dua tersebut.

Secercah optimisme

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas