Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

SBY: Tidak Ada yang Usul Kepada Saya agar Petral Dibubarkan

"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu," kata SBY.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in SBY: Tidak Ada yang Usul Kepada Saya agar Petral Dibubarkan
AFP/SONNY TUMBELAKA
Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

Tribunnews.com, Jakarta -  Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bereaksi keras terkait tudingan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang dikabarkan menyebut SBY tidak berupaya membubarkan Petral. SBY pun menyangkalnya dan menyebut dirinya sudah difitnah.

"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui Berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY," kata SBY seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya, Senin (18/5/2015).

SBY kemudian mewanti-wanti kepada Sudirman Said untuk mengklarifikasi pernyataan yang dia anggap menyerang tersebut. Ia pun memastikan telah membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum untuk memberantas para mafia di kejahatan dan penyimpangan.

Tak hanya itu, SBY juga berkomentar tentang pembubaran Petral. Ia menegaskan, saat dirinya menjabat tidak pernah ada pengajuan agar Petral dibubarkan.

"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius," tulis SBY.

SBY kemudian menyebut dirinya serius dalam memberantas mafia migas. " Pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya."

Tak hanya itu, SBY juga memaparkan dirinya sudah berkoordinasi dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan 5 mantan menteri terkait untuk masalah tersebut. Ia pun menanyakan perihal pembubaran Petral.

Berita Rekomendasi

"Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu," kata SBY.

Difitnah

Lebih jauh, SBY pun menyesalkan adanya pernyataan dari Sudirman Said yang dia anggap sudah menyerang itu. Ia pun menyebut dirinya sudah difitnah.

"Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan," kata SBY.

Diakui SBY, dirinya saat ini tidak memiliki kekuasaan seperti sedia kala. Ia pun mengaku sulit menghadapi penguasa saat ini.

"Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yang masih saya miliki," papar SBY.

Tidak terima

SBY juga mengeluh pemerintahannya kerap disalahkan oleh pemerintahan saat ini. Ia pun menyesalkan pernyataan-pernyataan yang keluar dari pemerintahan saat ini dengan menyalahkan era ketika ia memimpin.

"Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan sebelumnya. Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain," ucap SBY.

Dengan adanya tudingan yang dialamatkan kepada dirinya, SBY pun meminta agar dirinya didoakan kuat menghadapinya.

"Tuduhan dan fitnah yang disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi," ujar SBY.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas