Pemerintah Berupaya Turunkan Bunga Kredit UMKM
Tingginya suku bunga tersebut antara lain karena modal dari perbankan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator (Menko) Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan suku bunga kredit sekitar 20 persen bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM) masih terlalu tinggi. Oleh karena itu, pemerintah masih terus berupaya untuk menekan suku bunga tersebut.
"Untuk itu salah satunya jalan adalah Pemerintah melakukan likuiditas, ini yang akan kita lakukan studi lebih lanjut dan membahas lebih detil," kata Sofyan kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (25/5/2015).
Tingginya suku bunga tersebut antara lain karena modal dari perbankan. Menurut Sofyan salah satu rencana untuk menekan suku bunga, adalah dengan menginjeksikan kredit likuiditas dari pemerintah.
"Ini kayaknya harus dilihat lagi berapa banyak cadangan (uang) pemerintah yang ada, yang bisa dipakai atau barangkali kita akan menggunakan pinjaman internasional," jelasnya.
Besaran suku bunga untuk UMKM itu tergantung tergantung dengan likuiditas pemerintah. Sofyan mengaku belum bisa memastikan angkanya. Namun bunga untuk UMKM ini bisa lebih rendah dari Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ia meyakini hal itu karena KUR likuiditasnya dari bank, sedangkan kredit UMKM berasal dari pemerintah.
"Kalau KUR sekarang kan likuiditas dari bank sendiri, pemerintah hanya memberi jaminan. karna dari bank sendiri maka bunganya cukup tinggi. Nah kalau pemerintah bisa memberikan likuiditas katakanlah setengah, tentu bunganya lebih turun lagi," tuturnya.