Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Peluang Usaha: Rinny Yulyta Sukses Dengan Sandal Berbahan Rumput Mendong

Rinny awalnya memiliki ide menggunakan mendong ketika dua tahun lalu mendapat pesanan dari pemasok di Jepang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Peluang Usaha: Rinny Yulyta Sukses Dengan Sandal Berbahan Rumput Mendong
dok/chintya Ramajaya

TRIBUNNEWS.COM -- Mendong merupakan salah satu jenis rumput yang hidup di rawa. Secara fisik seratnya halus namun tidak mudah patah. Itulah yang membuat mendong menjadi favorit para perajin menjadi bahan anyaman. Salah satunya yang dilakukan Rinny Yulyta dengan memanfaatkan mendong menjadi bahan baku kerajinan sandal hotel.

Wanita asal Lombok yang tinggal di Jakarta ini awalnya memiliki ide menggunakan mendong ketika dua tahun lalu mendapat pesanan dari pemasok di Jepang. Waktu itu dia diminta untuk membuat sandal hotel yang bukan berbahan spons.

Setelah mencari tahu mengenai bahan yang ramah lingkungan dan melihat-lihat ada bahan daun yang dianyam dan dijadikan tikar oleh para perajin di Jawa Tengah. Dari situlah dia memiliki ide untuk membuat sandal dengan bahan mendong di tahun 2012.

Lewat naungan perusahaan Cynthia Rama Jaya, Rinny berhasil menjadikan lembaran mendong kering menjadi sebuah sandal yang dapat menghasilkan rupiah. Dia tidak mengolah tanaman ini dari awal tapi mengambil hasil kerajinan rajutan mendong dari daerah Jawa Tengah yang kemudian dikirimkan ke perusahaannya untuk dijadikan sebuah sandal hotel.

Beberapa hotel khususnya di daerah pariwisata seperti Bali, Lombok hingga Papua pernah memesan sandal mendong ini padanya. Dia mengaku, saat ini penjualan hanya mencakup dalam dan luar kota. Sementara permintaan dari luar negeri belum bisa dia penuhi. Sebab biasanya pesanan dari luar negeri sekaligus ratusan ribu pasang. "Kadang harga yang mereka minta juga tidak menguntungkan, sehingga saya fokus dulu penjualan di dalam negeri," katanya.

Untuk produksi, Rinny membutuhkan sebanyak 500 lembar hingga 1.000 lembar rajutan tiap bulan. Harga bahan baku lembaran mendong seharga Rp 10.000 per lembar. Dibantu puluhan pegawai, Rinny membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga minggu untuk menyelesaikan satu pesanan konsumen. Di saat musim hujan, bahan baku mendong menjadi sulit ditemukan. Sebab jika rumput ini basah dan tidak dijemur, akan susah untuk dibentuk.

Dia bilang, setelah mendong dikeringkan dan dianyam menjadi bentuk sandal, kemudian produk di vernis. Ini bertujuan untuk mengawatkan sandal. Dia menjual produk ini berkisar Rp 5.000 per pasang hingga Rp 20.000 per pasang, tergantung tingkat ketebalan sandal dan tambahan pernak-pernik ataupun logo.

Berita Rekomendasi

Rata-rata pesanan yang datang dari hotel sebanyak 500 sampai 3.000 pasang sandal per bulan. Sehingga Rinny bisa meraup omzet puluhan hingga ratusan juta per bulan.

Menurut Rinny, prospek bisnis sandal ramah lingkungna seperti mendong cukup baik. Namun, baru sebagian kecil perusahaan yang benar-benar mengusung tema go green yang berniat membeli. Karena harga sandal mendong relatif lebih malah dari bahan spons. (Jane Aprilyani)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas