PT Adhi Karya Ditunjuk Pemerintah Membangun Infrastruktur Transportasi Publik LRT
ADHI merealisasikan ide transportasi publik berbasis rel berupa LRT dengan konsep TOD
Editor: Budi Prasetyo
Peroleh Tambahan Modal Rp 2,745 Triliun
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA-Dalam rangka turut serta mempercepat penyediaan infrastruktur transportasi publik di Jabodetabek , ADHI merealisasikan ide transportasi publik berbasis rel berupa LRT dengan konsep TOD (Transit Oriented Development), yaitu penyediaan transportasi LRT( Light Rail Transit) dengan pengembangan wilayah urban berupa property development sekaligus sebagai pemecahan masalah kemacetan lalu lintas ibu kota.
Menurut Corporate Secretary PT Adhi Karya Ki Syahgolang Permata dalam keterangan persnya Minggu (14/6/2015) emerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2015 tentang Penambahan PMN ke dalam Modal PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI). Di dalam PP tersebut Pemerintah akan menambahkan penyertaan sebesar Rp 1,4 triliun ke dalam saham ADHI. Hal ini merupakan kelanjutan dari proses persetujuan DPR RI atas rencana Pemerintah untuk menambah penyertaannya pada beberapa BUMN.
Disamping penambahan modal dari Pemerintah tersebut, ADHI juga akan mendapatkan penambahan modal dari publik sebesar Rp 1,345 triliun sehingga Perseroan akan mendapatkan tambahan modal seluruhnya sebesar ± Rp 2,745 triliun.
Penambahan modal tersebut akan dilakukan melalui rights issue. Dana tambahan tersebut sesuai rencananya akan digunakan untuk mendukung program Pemerintah dalam mengatasi kemacetan lalu lintas khususnya di DKI Jakarta dan daerah-daerah penyangganya. Untuk hal tersebut, ADHI akan mendapatkan penugasan dari Pemerintah melalui penerbitan Peraturan Presiden yang saat ini sudah tahap akhir penyelesaian dan akan segera diterbitkan.
Penugasan tersebut adalah pembangunan transportasi massal dengan menggunakan moda Light Rail Transit (LRT) dengan trase sbb.:
a. Cawang – Cibubur
b. Cawang – Kuningan – Dukuh Atas
c. Cawang – Bekasi Timur
d. Dukuh Atas – Palmerah Senayan
e. Cibubur – Bogor
f. Palmerah – Grogol
Bahwa trase tersebut di atas sudah tercantum di dalam Rencana Umum Jaringan Jalur Kereta Api pada kawasan Jabodetabek tahun 2014 - 2030 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 54 tahun 2013.
Dana dari penambahan modal di atas akan dipergunakan untuk pembangunan LRT Tahap I, dengan jalur:
- Bekasi Timur – Cawang – Kuningan – Dukuh Atas;
- Cibubur - Cawang.
Jalur dan stasiun LRT akan menggunakan jalur tepi jalan tol yang telah mendapatkan ijin prinsip dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor TN.13.03 - Mn/408 tanggal 19 Mei 2015.
Moda ini dibangun elevated dengan ketinggian antara 9 - 12 meter di atas permukaan tanah dengan menggunakan system konstruksi precast yang akan diproduksi oleh Anak Perusahaan PT Adhi Persada Beton (APB). Elevated System tersebut tidak mengganggu ketentuan ruang terbuka hijau, dengan tetap berfungsi sebagai ruang hijau (bertanaman).
Sedangkan Tahap II, jalur:
- Cibubur – Bogor
- Dukuh Atas – Palmerah – Senayan
Dan Tahap III, jalur:
- Palmerah - Grogol
Track yang digunakan narrow gauge 1067 mm sebagaimana track yang ada di Indonesia. Rolling stock menggunakan power 750 V DC seperti yang digunakan commuter line KAI.
Kapasitas angkut 400 orang per train set (3 car/gerbong) sehingga kapasitas angkut 816.000 orang per hari dengan headway minimal 2 menit pada saat peak hour.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.