Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

10 Tahun Energi Baru Terbarukan, Ternyata Baru Digarap Enam Persen

Sudirman Said menyayangkan pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) selama 10 tahun terakhir

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in 10 Tahun Energi Baru Terbarukan, Ternyata Baru Digarap Enam Persen
Kompas.com
Menteri ESDM Sudirman Said 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menyayangkan pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) selama 10 tahun terakhir. Pasalnya pengembangannya baru mencapai angka enam persen.

Sudirman mengingatkan, Indonesia memiliki keanekaragaman hayatl terbesar di dunia, termasuk keanekaragaman jenis tumbuhan bioenergi dan ketersediaan lahan yang cukup ideal. Karena itu, Sudirman percaya Indonesia layak untuk mengandalkan bioenergi sebagai salah satu sumber energi yang berpotensi besar untuk dikembangkan.

"Padahal dalam 10 tahun ke depan Indonesia menargetkan pertumbuhan sebesar 17 persen," ujar Sudirman di kantor Kementerian ESDM, Senin (13/7/2015).

Selain itu, lanjutnya, tantangan yang dihadapi selama ini adalah dalam mengintegrasikan hulu produksi bahan baku dengan hilir konsumer pengguna. Terdapat beberapa kasus kegagalan bangkitnya industri bioenergi di Indonesia yang disebabkan oleh tidak terhubungnya keseluruhan rantai nilai.

Dengan terjalinnya kerja sama antara Kementerian ESDM dengan Provinsi Kalimantan Tengah, Sudirman yakin pengembangan bioenergi di dalam negeri bisa cepat teratasi. Kerjasama tersebut tertuang dalam nota kesepakatan bersama.

"Adanya kerjasama pemerintah pusat dan Pemprov Kalteng, pengintegrasian hulu produksi bahan baku dengan "hilir" konsumer pengguna dapat teratasi serta dapat mendukung target pertumbuhan EBT," kata Sudirman.

Program Pengembangan Bioenergi Lestari yang akan dilaksanakan di Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah ini dimaksudkan untuk menjadikan kedua kabupaten tersebut sebagai lokasi pelaksanaan program.

Berita Rekomendasi

Hal ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan terdegradasi, lahan kritis dan lahan bekas tambang untuk mendukung pengembangan bioenergi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas