Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sofjan Wanandi: Jepang Lebih Baik dalam Proyek Shinkansen

Menurut Sofjan, Jepang lebih terpercaya dalam teknik pembangunan shinkansen.

Editor: Sanusi
zoom-in Sofjan Wanandi: Jepang Lebih Baik dalam Proyek Shinkansen
Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
Kereta cepat Jepang, Shinkansen berhenti karena mengalami gangguan listrik, Rabu (29/4/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Selasa (14/7/2015), pemerintah Indonesia belum memutuskan apakah akan menggandeng investor Jepang atau Tiongkok dalam proyek kereta cepat (shinkansen) Jakarta-Bandung.

Kendati demikian, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi, menunjukkan kecondongannya untuk memilih investor Jepang.

Menurut Sofjan, Jepang lebih terpercaya dalam teknik pembangunan shinkansen. Negara matahari terbit itu telah mengembangkan shinkansen sejak 50 tahun lalu tanpa adanya kecelakaan.

"Kita belum melihat teknikalnya seperti apa, tetapi kalau melihat sementara misalnya soal keselamatan dan lain-lain, tentu saya kira Jepang lebih baik. Kita lihat 50 tahun shinkansen belum pernah terjadi kecelakaan, sudah teruji. You lihatlah semua apa pun yang bergerak, Jepang itu lebih baik, kita lihat dari segala sudut, tidak bisa hanya kualitasnya saja, nantilah," kata Sofjan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (14/7/2015).

Di samping itu, menurut dia, Jepang menawarkan penggunaan konten lokal yang lebih banyak dibandingkan dengan penawaran Tiongkok. Kendati demikian, terkait konten lokal ini, penawaran Tiongkok masih bisa bersaing dengan Jepang.

Kelebihan lainnya, Jepang menawarkan kepada pemerintah bunga pinjaman yang tergolong sangat murah.

"Murah sekali bunganya, 0,5 persen per tahun selama 40 tahun," sambung Sofjan.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa pemerintah akan menimbang lebih jauh baik dari segi teknis maupun dari segi finansial mengenai tawaran kedua negara calon investor tersebut. Pemerintah akan menunjuk konsultan dari Eropa untuk menilai mana yang lebih baik.

"Misalnya Prancis atau London. Itu semacam konsultan yang benar-benar mengerti investor dua itu. Jadi kita akan seleksi antara Jepang dan China saja, baik teknikal maupun keuangannya," ujar Sofjan.

Diharapkan, proyek pembangunan shinkansen ini bisa dimulai pada 2016 sehingga bisa selesai sebelum 2019.(Icha Rastika)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas