Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Rekomendasi Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport Indonesia

Pemerintah akhirnya memberikan rekomendasi perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pemerintah Rekomendasi Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport Indonesia
IST
PT Freeport 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memberikan rekomendasi perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga sebesar 775.000 ton untuk enam bulan ke depan kepada PT Freeport Indonesia. Pemenritah menilai Freeport sudah memenuhi seluruh persyaratan.

"Sudah dipenuhi (persyaratannya), besok (Selasa -red)akan terbit rekomendasi perpanjangan izin ekspor untuk enam bulan ke depan," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono di Jakarta, Senin (27/7/2015).

Ia menyebutkan, rekomendasi yang berupa surat persetujuan ekspor (SPE) itu akan dikirim ke Kementerian Perdagangan agar izin ekspor segera diterbitkan.

Bambang mengatakan, kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) Freeport sudah sesuai persyaratan, sehingga izin ekspor diperpanjang. "Progres smelter sudah mencapai 11 persen," ujarnya.

Freeport tengah membangun smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, dengan kapasitas dua juta ton konsentrat tembaga senilai 2,3 miliar dollar AS.

Bambang menambahkan, dengan tingkat kemajuan pembangunan smelter sebesar 11 persen itu, Freeport juga berhak mendapatkan pengurangan bea keluar (BK) ekspor konsentrat dari 7,5 menjadi lima persen.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.011/2014, jika kemajuan pembangunan smelter antara 0-7,5 persen, BK dikenakan 7,5 persen. Apabila progres smelter yang dihitung berdasarkan serapan dana investasi antara 7,5-30 persen, BK dikenakan lima persen.

Berita Rekomendasi

Lalu, kalau progres sudah di atas 30 persen, maka dibebaskan dari kewajiban BK atau nol persen.

Executive President Public Affair Freeport Indonesia Clementio Lamury mengatakan, dengan keluarnya izin ekspor, perusahaan akan mengapalkan konsentrat akhir pekan ini.

Pada periode enam bulan pertama (25 Juli 2014-26 Januari 2015), Freeport diberikan kuota ekspor 756.000 ton konsentrat tembaga dan untuk 26 Januari-25 Juli 2015 sebesar 580.000 ton.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menghentikan sementara ekspor konsentrat Freeport Indonesia mulai 25 Juli 2015. Penambang emas di Papua ini belum memenuhi sejumlah komitmen sebagai syarat mendapat perpanjangan izin ekspor konsentrat untuk enam bulan ke depan.

Akibat larangan ekspor tersebut harga saham sang induk, Freeport McMoran Inc di bursa saham Amerika Serikat (AS) langsung melorot. Dalam sehari, Jumat (24/7/2015), harga emiten berkode saham FCX itu tergerus 9,9 persen menjadi 12,29 dollar AS per saham.

Tak pelak, kapitalisasi pasar Freeport pun anjlok dalam dua hari terakhir. Sebagai gambaran, Rabu (22/7/2015), Freeport McMoran memiliki nilai pasar sekitar 15,66 miliar dollar AS atau sekitar Rp 209,84 triliun.

Jumat (24/7/2015), nilainya terperosok ke posisi 12,75 miliar dollar AS. Artinya, dua hari, nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang bermarkas di Arizona itu tergerus 2,91 miliar dollar AS atau setara Rp 39,11 triliun. (baca: RI Larang Ekspor, Nilai Pasar Freeport Menguap Rp 39 Triliun)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas