Bangun Smelter, Bos Freeport Tak Mau Buang Uang Tanpa Ada Hasil
Sedangkan total pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mencapai angka 2,3 miliar dollar AS
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan terus membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter), meski sudah mengantongi izin ekspor.
Pasalnya pihak Freeport sudah menggelontorkan sebagian uang jaminan pembangunan smelter.
"Masa kita mematikan uang sekian banyak dengan tidak ada progress," ujar Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, di kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Rabu (29/7/2015).
Maroef memaparkan pihaknya tidak akan berhenti dalam membangun smelter di Gresik. Karena dengan adanya pabrik tersebut, Freeport bisa leluasa melakukan ekspor tanpa perlu memperpanjang izin lagi.
"Sekali maju maju terus. Maju terus pantang mundur," tegas Maroef.
Diketahui sebelumnya Freeport harus menggelontorkan uang jaminan sebesar 280 juta dollar AS dari total investasi pabrik smelter. Sedangkan total pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mencapai angka 2,3 miliar dollar AS.
Hingga Juli ini Freeport harus membayar 170 juta dollar AS. Dari angka tersebut, baru 115 juta dollar AS yang sudah dibayarkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.