TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengaku lebih senang jika Menteri Koordinator Perekonomian Sofjan Djalil mengurusi masalah dwelling time di pelabuhan. Menurut Lino urusan dwelling time lebih banyak terlibat sektor ekonomi dibandingkan sektor kemaritiman.

"Sebagian besar dwelling time di Menteri Koordinator Perekonomian bukan di Menteri Koordinator Kemaritiman," ujar Lino di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin malam (3/8/2015).

Sedangkan untuk yang mengurus Otoritas Pelabuhan, Lino lebih mempercayakan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan. Karena dari segi pengalaman dan teknologi, Lino sudah melihat kehebatan dan kemampuan Bea Cukai.

"Saya usulin kalau terkait border agency Bea Cukai itu jadi koordinator. Jadi bea Cukai koordinasikan semua," kata Lino.

Lino mengaku heran dengan berbagai peraturan baru untuk menyelesaikan masalah sederhana seperti dwelling time. Lino menghimbau agar jangan sampai regulasi yang sudah baik dan cepat diubah dengan menjadikan Kementerian Perhubungan otoritas pelabuhan.

"Jadi jangan bikin yang unik-unik lah ikutin aja best practice dunia, kadang-kadang kita bikin aturan itu unik," kata Lino.

Lino mengambil contoh pelabuhan di seluruh dunia dikendalikan dan diawasi langsung oleh Bea Cukai. Karena itu, ia berharap segala macam urusan dwelling time diperkecil pengaturannya agar cepat selesai masalahnya.

"Best practice internasional seperti apa. Karena dari segi kualifikasi orang dan segala macam Bea Cukai jauh lah lebih canggih," papar Lino.