Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Anjlok, Masyarakat Getol Tumpuk Valas

Depresiasi rupiah mendorong masyarakat getol menggemukkan simpanan valuta asing

Editor: Sanusi
zoom-in Rupiah Anjlok, Masyarakat Getol Tumpuk Valas
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas teller melayani penukaran mata uang dolar AS dengan rupiah di Bank Mutiara, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (28/7/2015). Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah 16 poin pada Selasa pagi menjadi Rp 13.430 dibanding sebelumnya di posisi Rp 13.414 per dolar AS. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Depresiasi rupiah mendorong masyarakat getol menggemukkan simpanan valuta asing. Beberapa di antaranya bahkan mengonversi simpanan dalam bentuk rupiah menjadi dollar AS atau dolar Singapura.

Oki Samudra (31), salah satunya. Karyawan perusahaan pelat merah ini mengaku, mengkonversi seluruh simpanannya dari rupiah ke dolar Singapura baru-baru ini. Alasannya, nilai tukar rupiah semakin loyo dan bunga simpanan di bank tidak menarik.

"Biaya administrasi simpanan valas lumayan besar dan bunganya kecil. Namun, nilai tukar rupiah terhadap dolar sedang tinggi. Jadi, saya memilih mengamankan dolar untuk investasi jangka pendek, seperti berlibur atau perjalanan bisnis," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (5/8).

Lain cerita dengan Rina L (38). Karyawan bank asing ini mengaku, menyimpan dolar AS sebagai salah satu instrumen investasi yang likuid. "Untuk jangka panjang, dolar AS lebih menjanjikan nilainya seperti reksadana, bahkan lebih likuid," terang dia.

Rina sendiri menyimpan dolar AS dalam bentuk simpanan di bank. Selain dollar AS, ia juga mengoleksi dolar Singapura dan beberapa mata uang asing lainnya. "Selain dolar AS, mata uang asing lainnya disimpan untuk keperluan jalan-jalan."

Dalam laporan pertumbuhan ekonomi, Lembaga Penjamin Simpanan melansir, simpanan valas di bank meningkat cukup kentara mencapai 22,9 persen pada empat bulan pertama tahun ini. Hal ini dikarenakan depresiasi rupiah yang mendorong masyarakat mengonversi simpanan rupiah mereka menjadi valas.(Christine Novita Nababan)

BERITA TERKAIT
Tags:
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas