Kepala BKPM: Rupiah Melemah, Investasi Malah Tumbuh 16,6 Persen
"Realisasi investasi semester I 2015 sebesar Rp 259,7 triliun naik 16,6% dibandingkan Semester I 2014 Rp 222,8 triliun," ungkap Franky.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat tidak berdampak pada realisasi investasi di Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/8/2015), mengatakan realisasi investasi naik 16,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data realisasi investasi, sebut Franky, menunjukkan pelemahan rupiah tidak mempengaruhi investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
"Realisasi investasi semester I 2015 sebesar Rp 259,7 triliun naik 16,6% dibandingkan Semester I 2014 Rp 222,8 triliun," ungkap Franky.
Kata dia, investor nasional juga tetap bergeliat di mana realisasi investasi domestik Semester 1 2015 Rp 85,5 Triliun naik 17,4% dibandingkan Semester I 2014 Rp 72,8 triliun.
Hal ini menunjukkan keyakinan investor terhadap perekonomian Indonesia cukup tinggi dan prospek ekonomi Indonesia 1 atau 2 tahun ke depan cukup bagus. Sebab, pada kurun waktu tersebut proyek investasi tersebut akan mulai berproduksi.
"Sampling BKPM memantau 54 proyek yang sedang konstruksi dan diperkirakan akan mulai produksi akhir 2015 hingga 2017, menunjukkan adanya potensi penambahan ekspor USD 3,58 Milyar per tahun, penghematan devisa dari substitusi impor USD 1,1 milyar per tahun."
Selain itu juga, imbuhnya, akan terserap tenaga kerja langsung dan tidak langsung 200 ribu orang. Tentu, ini potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.