Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dalam Sehari Para Pedagang Bakso Rugi Rp 20 Miliar

Pedagang yang mangkal di sekitar Koja itu harus kehilangan pendapatan rata-rata Rp 400.000 per harinya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dalam Sehari Para Pedagang Bakso Rugi Rp 20 Miliar
Warta Kota/ANGGA BN
Ilustrasi: Pedagang bakso sedang melayani pembeli di Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mujiyanto (50), pedagang bakso asal Solo yang tinggal di Gang Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, sudah sejak Sabtu (8/8) lalu tidak berjualan bakso.

Pedagang yang mangkal di sekitar Koja itu harus kehilangan pendapatan rata-rata Rp 400.000 per harinya.

"Duh Mas, sejak Sabtu sampai sekarang saya ndak jualan. Ya mau diapain. Saya mau beli daging di mana? Toh penjualnya pada mogok semua. Mau beli daging di supermarket? Maksain banget kelihatannya. Yo wis (ya sudah), pedagang daging mogok, aku pun mogok," jelas Mujiyanto yang ditemui Warta Kota di Kawasan Pasar Maja, Koja, Jakarta Utara, Senin (10/8/2015).

Setahu Mujiyanto, semua pedagang bakso di Jabodetabek memilih tidak berjualan karena kesulitan memperoleh daging sapi.

Meski ada beberapa temannya yang mencoba menggunakan daging ayam dan ikan, namun dagangannya tak laku.

Jumlah pedagang bakso di Jabodetabek menurut data Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (APMISO) sekitar 50.000 orang.

Jika rata-rata setiap pedagang omzetnya Rp 400.000 saja, maka dalam waktu sehari saja para pedagang bakso di Jabodetabek kehilangan pendapatan Rp 20 miliar.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, menurut Ketua Umum APMISO Indonesia, Trisetyo Budiman, jumlah pedagang mi ayam dan bakso di Indonesia mencapai 2,5 juta pedagang.

Jika dirata-rata omzetnya Rp 400.000 per hari, maka kalau seluruh pedagang bakso tak berdagang lantaran tak ada daging sapi, maka kerugian (kehilangan pendapatan) tukang bakso se-Indonesia bisa mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Menurut Trisetyo, dari jumlah 2,5 juta pedagang bakso, 70 persen merupakan pedagang gerobak keliling, 10 persen pengusaha bakso besar dari rumah makan sampai restoran, dan sisanya atau 20 persen pengusaha bakso yang mangkal.

Seperti diberitakan, sejak Minggu (9/8) lalu para pedagang daging memilih mogok berdagang karena sulitnya mendapat daging sapi setelah pemerintah menutup keran impor.

Meski ada juga yang berjualan, contohnya di supermarket, harganya sangat mahal untuk ukuran para pedagang bakso.

Unsur permainan

Menurut dugaan Mujiyanto, langkanya daging di pasaran karena ada unsur permainan.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas