Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Kadin: Menteri Baru Tak Ada Waktu untuk Belajar

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta menteri-menteri yang baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi segera bekerja.

Editor: Sanusi
zoom-in Kadin: Menteri Baru Tak Ada Waktu untuk Belajar
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menteri Hukum dan HAM Amir Sjamsoeddin (kiri), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (kedua kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Tjitjip Sutardjo (ketiga kiri) dan sejumlah menteri lainnya mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pelantikan Menteri dan Wakil Menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2011). Presiden melantik sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hasil perombakan kembali (reshuffle) kabinet yang diumumkan Selasa (18/10/2011) malam. (tribunnews/herudin) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta menteri-menteri yang baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi segera bekerja. Bagi Kadin, di tengah kondisi perekonomian yang sulit ini, tak ada waktu untuk belajar.

"Menteri-menteri yang baru juga harus bisa langsung kerja, tidak ada waktu belajar buat mereka seperti rekan-rejan mereka yang masuk lebuh dulu," ujar Wakil Ketua Komite Tetap bidang Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Kadin Indonesia, Zaldi Masita saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Meski menyambut baik perombakan kabinet, Zaldi tetap mengkritisi keputusan penunjukan menteri baru oleh Presiden. Misalnya penunjukan Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo dinilai kurang tepat.

Menurut Zaldi, kapasitas Rizal Ramli disektor maritim masih perlu dibuktikan karena tak memiliki pengalaman banyak di sektor maritim dan logistik nasional. "Kalau di Kementerian ESDM mungkin Pak Rizal mengerti" kata dia.

Tak cuma Rizal Ramli yang disorot, Zaldi juga mengeritik keputusan menempatkan Sofyan Djalil di pos Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Bagi dia, kegagalan Sofyan menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian merupakan poin penting bahwa Sofyan tak pas ditempatkan di Bappenas.

"Padahal posisi Bappenas sekarang ini sangat kuat karena memegang blue book untuk pembangunan infrastruktur indonesia," ucap Zaldi. Meski begitu, dia berharap perombakan kabinet terutama di bidang ekonomi, maka perekonomian Indonesia bisa kembali menggeliat, bangkit dari pelemahan saat ini.(Yoga Sukmana)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas