Bos BNI: Utang Luar Negeri Hanya Pelengkap
Direktur Utama Bank BNI, Ahmad Baiquni, menilai utang luar negeri bukan ketergantungan pemerintah mencari dana tambahan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Pada Juli, nilai utang luar negeri Indonesia di angka Rp 3.926 triliun. Pinjaman luar negeri bisa bertambah jika kebutuhan modal di dalam negeri untuk pembangunan masih kurang.
Direktur Utama Bank BNI, Ahmad Baiquni, menilai utang luar negeri bukan ketergantungan pemerintah mencari dana tambahan. Menurut dia, pinjaman dana asing hanya pelengkap jika pemerintah sewaktu-waktu kekurangan dana pembangunan.
"Modal luar negeri, kita perlukan untuk pelengkap atau penambah modal dalam negeri," ujar Baiquni di sela acara BUMN Hadir untuk Negeri di Bengkulu, Minggu (16/8/2015).
Baiquni memaparkan, adanya pinjaman uang dari lembaga pembiayaan luar negeri, pembangunan bisa cepat dilakukan pemerintah. Apalagi sektor yang ingin digenjot adalah infrastruktur yang membutuhkan biaya besar.
Baiquni menambahkan pemerintah memiliki keterbatasan dana untuk membangun infrastruktur. Jika sektor infrastruktur tak dibangun, maka tak akan ada pertumbuhan ekonomi yang signfikan tahun ini.
"Kalau semua modal di dalam negeri kita memiliki keterbatasan," jelas Baiquni.