Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

BKPM Jaga Investasi Orientasi Ekspor dan Substitusi Impor

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga akan mengintensifkan pengawalan proyek investasi masa konstruksi.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
zoom-in BKPM Jaga Investasi Orientasi Ekspor dan Substitusi Impor
Richard Susilo
Kepala BKPM Franky Sibarani/ 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain menetapkan target realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp 594,8 Triliun, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga akan mengintensifkan pengawalan proyek investasi masa konstruksi.

Proyek ini berkontribusi terhadap peningkatan ekspor dan pengurangan impor, seperti investasi sektor baja, petrokimia, industri tekstil dan produk tekstil dan komponen otomotif.

"BKPM kembali akan melakukan identifikasi potensi ekspor dan substitusi impor dari proyek investasi yang saat ini sedang memasuki masa konstruksi," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

BKPM telah mengidentifikasi penambahan ekspor sebesar 3,5 miliar dolar AS per tahun, mulai 2016, dari 54 proyek investasi masa konstruksi yang sedang dipantau dengan nilai investasi 13,6 miliar dolar AS.

Potensi ekspor tersebut terdiri dari produk garmen 65,5 juta dolar AS, nickel pig iron 1,17 miliar dolar AS, frozen food 230 juta dolar AS, crumb rubber 134,8 juta dolar AS, alumina 765 juta dolar AS, karet sintetis 400 juta dolar AS, bahan kimia 280 juta dolar AS, komponen otomotif 123,1 juta dolar AS, sagu 12,5 juta dolar AS, particle board 37,8 juta dolar AS, turunan CPO 200 juta dolar AS, dan tepung gandum 10 juta dolar AS.

"Menurut investor, potensi ekspor ini sudah fix karena pembelinya sudah ada. Identifikasi semacam ini yang akan terus dilakukan, selain meningkatkan realisasi investasi juga menguatkan fundamental ekonomi, terkait kinerja ekspor dan impor," tambah Franky.

Berita Rekomendasi

BKPM juga akan akan menguatkan koordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan proyek investasi dapat terealisasi. Koordinasi dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan terkait persoalan UMR, daya saing ekspor terkait fasilitas tarif ekspor, dan pasokan listrik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas