TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan penandatanganan dua paket kontrak pembangunan jalan tol Solo-Kertosono di Jawa Tengah senilai Rp 3,15 triliun.

Jalan tol Solo-Kertosono merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan yang melayani lalu lintas di koridor Trans Jawa. Paket Pekerjaan Jalan Tol Solo-Kertosono fase 1 sepanjang 37,39 km pinjaman uang dari Tiongkok dan APBN sepanjang 1,43 km.

"Memakai pendanaan APBN dan pinjaman Tiongkok yang hari ini paket kontraknya ditandatangani," ujar Dirjen Bina Marga Hediyanto Husaini, Jumat (21/8/2015).

Konstruksi tol sepanjang 178,4 km terbagi menjadi tiga bagian pelaksanaan. Untuk ruas pertama Colomadu-Karanganyar sepanjang 20,9 km dengan dana APBN Kementerian PUPR, pada ruas kedua Karanganyar-Saradan dengan panjang 118,71 km dengan dana dari Jasa Marga dan Waskita, serta Saradan-Kertosono sepanjang 38,82 km dengan dana gabungan dari Tiongkok dan APBN.

"Khusus untuk Saradan-Kertosono pembangunannya terdiri dari 1,43 km dibangun dengan dana APBN Kementerian PUPR dan konstruksi 37,79 km dari pinjaman Tiongkok," kata Hediyanto.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan langkah ini merupakan komitmen percepatan pembangunan prasarana infrastruktur kabinet kerja yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Nawacita.

"Saya meminta dukungan dan kerja sama dari para penyedia jasa serta pemerintah daerah yang terlibat menunjang kelancaran pembangunan jalan tol Solo-Kertosono dan Jembatan Pulau Balang II," kata Basuki.