Kepala Bappenas Tak Tahu Pembicaraan Dirinya dengan RJ Lino Dibuka ke Publik
Sofyan Djalil tak tahu pembicaraannya bersama Direktur Utama Pelindo II RJ Lino dibuka ke publik.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil tak tahu pembicaraannya bersama Direktur Utama Pelindo II RJ Lino dibuka ke publik.
Pembicaraan itu terkait penggeledahan kantor Pelindo II oleh Badan Reserse Kriminal (Bereskrim) pada Jumat (28/7/2015). "Benar itu transkrip telepon dengan saya. Cuma saya tidak tahu telepon saya dibuka kepada wartawan," tulis Sofyan dalam pesan singkat kepada wartawan saat dimintai konfirmasi transkrip pembicaraan yang ramai beredar, Jakarta, Sabtu (29/8/2015).
Menurut Sofyan, dia mengaku empati dengan Lino setelah mengetahui ada penggeledahan. "Saya yang telepon Pak Lino. Karena saya empati dan ingin tahu apa yang terjadi. Terima kasih," kata Sofyan.
Seperti diketahui, Bareskrim melakukannya penggeledahan di kantor Pelindo II jumat kemarin. Penggeledahan itu terkait dugaan korupsi pengadaan mobil crane. Diduga, proses tendernya menyalahi prosedur karena menelan biaya hingga Rp 45 miliar.
Saat itu, Lino kaget ketika keluar dari sebuah ruangan lantaran melihat puluhan polisi di lantai VII, dekat ruangannya. Lino yang mengenakan kemeja putih berdiri terdiam beberapa menit melihat polisi yang tengah berkerumun di depan ruangan yang diketahui ruang rapat.
Kaget dengan apa yang terjadi dikantornya, Lino membuka pembicaraan via sambungan telepon yang saat itu disebutkan sebagai Sofyan Djalil. Kepada Sofyan, Lino mengancam akan mengundurkan diri karena tim Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantornya. Lino terkejut saat mengetahui kantornya digeledah tanpa sepengetahuan dirinya.(Yoga Sukmana)