Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Produksi Rokok pun Terimbas Naiknya Nilai Dollar

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) mulai berdampak pada perusahaan rokok (PR) di Kabupaten Kudus.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Produksi Rokok pun Terimbas Naiknya Nilai Dollar
Istimewa
ILUSTRASI :Karyawan pabrik rokok HM Sampoerna 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS -- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) mulai berdampak pada perusahaan rokok (PR) di Kabupaten Kudus. Hal itu karena ada bahan yang diimpor sehingga ada kenaikan biaya produksi.

Manajer Primary Proses PT Nojorono Kudus, Dedy Arianto mengatakan ada kenaikan biaya produksi. Hal itu merupakan dampak tembusnya nilai tukar dolar hingga Rp 14.000 lebih.

"Beberapa bahan baku untuk memproduksi rokok ada yang diimpor. Namun ada juga yang produk lokal," kata dia, Minggu (30/8/2015).

Beberapa bahan baku yang berasal dari luar negeri, misalnya kertas sigaret, bahan pendukung dan suku cadang mesin produksi. Harga dari bahan itu meningkat sejak kurs rupiah melorot. Hal serupa juga pastinya dialami PR lain.

Meskipun tidak begitu signifikan yang ditimbulkan, dia memprediksi biaya produksi akan naik 5- 10 persen. Meskipun demikian, untuk dampak dari kenaikan produksi itu semisal mengurangi volume produk atau mengurangi tenaga kerja, belum ia lakukan.

"Pengurangan tenaga keja untuk efisiensi belum dilakukan. Kalau penjualan bagus tidak ada pengurangan tenaga kerja," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Saat awal tahun 2015, dia memprediksi kenaikan rupiah tidak sampai level saat ini. Dia memprediksi hanya hingga angka Rp 12.000- Rp 13.000. Terkait dengan pangsar pasar produk PT Nojorono, kata dia, selama ini untuk pasaran lokal.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsoskertrans) Kabupaten Kudus, Ludful Hakim, mengatakan untuk tenaga kerja di perusahaan rokok masih aman. Pasalnya kenaikan rupiah tidak terlalu berdampak signifikan.

"Di perusahaan rokok hanya beberapa saja bahan bakunya yang diimpor. Tidak semuanya. Sehingga tidak signifikan dampaknya. Tenaga kerja masih aman," ucapnya.(*)

Tags:
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas